Ahad 31 Mar 2019 18:51 WIB

Laznas BMH-MAI Resmikan Pendirian Rumah Mualaf Badui

Konsekuensi bersyahadat, para mualaf Badui harus meninggalkan kampung halaman.

Sekretaris Pengurus Mandiri Amal Insani (MAI) Iwan Rudiana secara simbolis menyerahkan rumah mualaf untuk suku Badui di Leuwidamar, Lebak, Banten.
Foto: Dok BMH
Sekretaris Pengurus Mandiri Amal Insani (MAI) Iwan Rudiana secara simbolis menyerahkan rumah mualaf untuk suku Badui di Leuwidamar, Lebak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH)  bersama Mandiri Amal Insani (MAI) meresmikan Program Mualaf Badui  di Kampung Leuwidamar, Lebak, Banten, Ahad  (31/3).

Siaran pers BMH yang diterima Republika.co.id, Ahad (31/3) menyebutkan, dalam peresmian tersebut,  Direktur Utama Laznas BMH Marwan Mujahidin menjelaskan, program sinergi ini bersifat strategis. BMH berharap,  semoga  program ini dapat memberikan kemantapan hati bagi para mualaf dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

“Program Pembangunan Rumah Mualaf Badui  merupakan program strategis, karena memang konsekuensi mereka bersyahadat, mereka harus meninggalkan kampung halaman. Semoga para mualaf yang akan menempati rumah ini dapat hidup lebih baik dalam ber-Islam, seperti beribadah, dzikir, dan hidup lebih nyaman. Sekalipun tentu saja rumah yang ada sangat sederhana, namun jika hati diliputi keberkahan, insya Allah kebahagiaan akan hadir dalam kehidupan kita,” terangnya saat memberikan sambutan.

Sekretaris Pengurus MAI Iwan Rudiana menjelaskan, program ini merupakan tahap awal. “Insya Allah, MAI akan melanjutkan program di sini. Tidak saja rumah, tetapi juga nantinya program sanitasi dan ekonomi. Hal itu karena tentu saja setelah mereka punya rumah, mereka butuh pekerjaan. Insya Allah, MAI akan tetap bersinergi dengan BMH, yang boleh jadi tidak saja di sini, tetapi di daerah-daerah lainnya di Indonesia,” ucapnya.

photo
Foto bersama di depan salah satu rumah mualaf Badui yang sudah siap huni.

Rudiana menjelaskan pilihan MAI bersinergi dengan BMH di bidang dakwah, karena memang BMH merupakan LAZ yang terkenal terdepan di daerah-daerah pedalaman.

“BMH yang selama ini kita kenal terdepan di wilayah-wilayah frontal, berhadapan langsung dengan masyarakat yang ingin mengenal dan masuk ajaran Islam,” imbuhnya.

Terkait  program ini, mualaf Badui bernama Arfa mengaku sangat bahagia. “Saya memang tidak punya rumah. Terima kasih kepada BMH dan MAI yang telah memberikan kami rumah. Insya Allah saya akan belajar Islam lebih baik, sekarang saya sudah hafal bacaan ‘Qul huwallahu ahad(Surat Al Ikhlas, Red),” ucapnya sembari tersenyum.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement