REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil senang dengan antusias ulama mengikuti pelatihan pada program English For Ulama di Jabar yang cukup tinggi. Menurut Ridwan, pada pelatihan tahap awal minatnya cukup tinggi dengan jumlah pendaftar 265 orang.
"Ya, alhamdulillah ulama cukup antusias. Itu baru kelas rintisan. Insya Allah nanti diperbanyak," ujar Ridwan yang akrab disapa Emil kepada Republika.co.id di Gedung Sate, Ahad (31/3).
Menurut Emil, untuk tahap I dari 265 pendaftar setelah proses seleksi hanya 30 ulama yang terpilih. Proses seleksi cukup ketat.
"Itu tahap satu saja. Nanti dipermudah. Yang penting nantinya banyak pendakwah dari Jabar berdakwah ke seluruh dunia," katanya.
Sebanyak 30 ulama Jabar secara resmi memulai pelatihan program English for Ulama yang dibuka Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, akhir pekan lalu. Selain dilatih Bahasa Inggris, para ulama juga mendapat penguatan wawasan keislaman serta wawasan multikultural. Harapannya, materi yang disampaikan bisa menjadi bekal para ulama ketika terjun di wilayah yang memerlukan keterampilan berbahasa Inggris.
“Dengan adanya (program English for Ulama) ini, insya Allah mudah-mudahan bisa membuka cakrawala para kiai dan ulama,” kata Uu.
Program English for Ulama merupakan bagian dari program English for West Java. Program ini bertujuan meningkatan kapasitas Bahasa Inggris para ulama, ustaz, dan guru agama melalui kombinasi materi belajar dan mengajar digital yang kreatif. Pelatihan tatap muka dilakukan dengan inovatif dan interaktif.
Program ini juga sejalan dengan kampanye nasional English for Indonesia yang diprakarsai British Council dan Kedutaan Besar Inggris. Pelatihan akan berlangsung pada 28 Maret-11 April 2019 dan diikuti 30 ulama terpilih yang telah lolos seleksi.
Para ulama yang ikut pelatihan tidak hanya dari kota dan kabupaten. Mereka juga berasal dari ormas Islam, seperti Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Mathaul Anwar, Persis, Persatuan Umat Islam, dan beberapa perwakilan organisasi lain.
Selama pelatihan, peserta akan memperoleh pelatihan bahasa Inggris dari pelatih berpengalaman British Council serta materi agama dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. Project Leader English for Ulama British Council, Hani Sanjaya, berharap para ulama ini bisa berbicara di komunitas internasional tentang perspektif Islam. Misi ini menjadi sangat penting karena British Council dan Kedutaan Besar Inggris berkomitmen membantu meningkatkan kapasitas ulama untuk mewakili Jabar berbicara di komunitas internasional.
Menurut Ketua MUI Jawa Barat Rahmat Syafi’i, yang turut hadir dalam acara pembukaan menyambut baik program English for Ulama. Menurutnya, Bahasa Inggris yang menjadi bahasa dunia bisa menjadi sarana menyampaikan Islam damai kepada dunia.
“Diharapkan latihan ini sesuai dengan tujuannya, yaitu ingin menyampaikan, mewartakan Islam yang damai ke dunia, tentu melalui Bahasa Inggris yang menjadi bahasa dunia dan ini adalah kesempatan yang sangat berharga,” kata Rahmat.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste dan Asean Moazzam Malik berpendapat Bahasa Inggris penting untuk dikuasai oleh semua orang karena sudah menjadi bahasa global di abad ke-21. Bagi para ulama, penguasaan Bahasa Inggris dapat menempatkan mereka secara strategis dalam dialog antaragama, menyampaikan pesan-pesan Islam yang damai ke komunitas internasional, serta menjadikan Indonesia sebagai contoh torelansi antarumat beragama yang baik.
“Melalui program ini, kami berharap para ulama dapat menjadi inspirasi agar dapat lebih bersaing di tingkat global, meningkatkan taraf kehidupan dan menciptakan masyarakat yang sejahtera. Apa pun maumu, Ayo Learn English dulu,” katanya.
Direktur British Council Indonesia Paul Smith mengatakan Program English for Indonesia bertujuan menjadikan proses belajar dan mengajar bahasa Inggris menjadi lebih inklusif. Materi digital dari British Council mudah diakses lewat situs Learn English.
Program English for Ulama, kata dia, merupakan kolaborasi baru dengan pemerintah Provinsi Jabar yang didasari kesamaan dan misi untuk meningkatkan kapasitas bahasa Inggris para ulama sebagai pembawa pesan-pesan perdamaian. "Indonesia merupakan salah satu negara paling beragam di dunia dan memiliki kekuatan demokrasi terbesar ketiga, selain itu, populasi ulama di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia,” katanya.