Jumat 29 Mar 2019 21:31 WIB

MCM Beri Bantuan 100 Masjid se-Jakarta dan Bekasi

Bantuan MCM dilakukan secara serentak.

Ilustrasi Masjid
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Cinta Masjid (MCM) memberikan bantuan secara serentak kepada 100 masjid se-jakarta dan Bekasi di Masjid Jami Maulana Hasanudin, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (29/3). Bantuan ini merupakan wujud kepedulian terhadap masyarakat sekaligus merupakan upaya memuliakan rumah Allah.

“Masjid ini unik, sudah berusia tua dan berada di jalan protokol serta dilalui LRT (kereta ringan Light Rail Transit). Karena itu, harus kita syukuri. MCM juga berusaha menyampaikan hal-hal yang positif kepada masyarakat, terutama apa saja yang sudah dikerjakan pemerintah dan keberhasilannya serta  membangun bangsa ini, seperti MRT, LRT, jalan tol, pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur dan dengan segala manfaatnya,” sambungnya.

Sementara itu, meski dalam pertemuan sederhana, bantuan yang diberikan MCM sangat diapresiasi Ahmad Syatiri Abduh, Ketua DKM masjid tersebut.

“Dahulu ini didirikan kakek saya, lalu dilanjutkan bapak saya dan kini saya yang mengurusnya. Kami tentu bergembira dan berterimakasih dengan adanya bantuan ini. Apalagi seperti kita lihat, ada beberapa renovasi  atau pembangunan. Tidak hanya membuka pintu, tapi harapannya dengan bantuan ini bisa menjadikan warga lebih tekun beribadah dan nyaman dalam melaksanakan ibadah," ujarnya

Sementara itu, Wishnu mengaku terus bersinergi dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk dapat menangkal masuknya kepentingan politik praktis dalam lingkungan masjid. Dikatakan Wishnu Dewanto, sudah menjadi kekhawatiran pengurus MCM karena banyak terjadi kasus kepentingan politik praktis di lingkungan masjid, yang diperuntukan sebagai rumah ibadah justru malah difungsikan sebagai tempat berkampanye.

“Masjid tidak boleh dijadikan tempat kampanye, menggiring opini dan orang untuk ke TPS supaya memilih salah satu calon di Pilpres 2019. Selain itu, seharusnya dalam pemilu tidak ada suasana panas, tindakan saling menjatuhkan, mencerca, ujaran kebencian, hoaks, fitnah dan suasana mencekam,” kata Wishnu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement