Ahad 03 Mar 2019 01:00 WIB

MCM Kukuhkan Pengurus Wilayah Sumut

Pengurus diminta meningkatkan kinerja dan peran di masyakarat

pengukuhan MCM Sumut yang diketuai Safrizal di Masjid Baitussalam, Komplek Granit Indah Residence, Kecamatan STM Hilir, Deli Serdang, Sumut, Sabtu (2/3/2019).
Foto: dok mcm
pengukuhan MCM Sumut yang diketuai Safrizal di Masjid Baitussalam, Komplek Granit Indah Residence, Kecamatan STM Hilir, Deli Serdang, Sumut, Sabtu (2/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masyarakat Cinta Masjid (MCM) mengukuhkan pengurus wilayah Sumatera Utara (Sumut) di Deli Serdang, Sabtu (2/3). Pelantikan dihadiri ribuan jamaah, disertai juga tausiyah optimistis Indonesia maju yang disampaikan KH Fikri Haikal MZ 

Ketua Umum MCM Pusat, Wishnu Dewanto, mengatakan para pengurus dapat meningkatkan kinerja dan peran serta di tengah-tengah masyarakat sebagai tauladan yang berkualitas, amanah dan senantiasa kritis dalam menegakkan kebenaran.

"MCM akan terus hadir sebagai perekat umat dan memakmurkan lingkungan masjid," tutur Wishnu dalam siaran persnya.

Diimbau Wishnu, supaya semua masjid harus digunakan untuk kegiatan positif, bukan untuk menyebarkan hoaks. Untuk itu, Wishnu mengungkapkan, MCM akan terus mensyiarkan dakwah dengan cinta ke seluruh Indonesia. 

Pihaknya juga mengajak masyarakat memiliki rasa optimistis menuju Indonesia maju dan mengajak masyarakat dan umat Islam untuk mengajarkan Islam yang Rahmatan Lil alamin dalam bingkai NKRI berdasarkan Pancasila.

Ketua Dewan Pembina MCM, Budi Karya Sumadi, juga mengingatkan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. ”Semoga kita semua dapat terhindar dari hal-hal negatif yang dapat merusak moral dan akhlaq,” katanya.

Pelantikan pengurus, kata dia, bukan sekadar memperkokoh struktur kepengurusan DKM. Namun juga menguatkan nilai-nilai solidaritas internal demi membangun budaya organisasi yang lebih maju, diterima dan dirasakan keberadaannya oleh umat. 

“Apalagi nilai-nilai kebersamaan bisa disebut sebagai ruh atau jiwa kehidupan berorganisasi, setidaknya memperluas ruang dialog untuk mengembangkan organisasi dan optimalisasi manfaatnya bagi umat bahkan pusat pemberdayaan umat di berbagai bidang kehidupan,” kata dia.

Dikatakannya lagi, sejarah mencatat, Rasulullah SAW sering memfungsikan masjid sebagi pusat pembinaan umat, sehingga sangat beralasan jika masjid tersebut nantinya bukan sekedar membimbing umat melaksanakan ibadah ritual, tetapi juga menyuburkan ibadah sosial. Bahkan dalam hukum Alquran Allah mensejahterakan orang-orang yang memakmurkan masjid. 

“Utamanya rajin salat, kegiatan-kegiatan yang sifatnya dakwah dan masjid tidak boleh dijadikan tempat berpolitik,” pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement