REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Moskow dan Liga Dunia Islam (MWL) berencana mempererat hubungan. Kesepakatan ini tercetus usai pertemuan antara Sekretaris Jenderal MWL, Mohammed bin Abdul Karim al-Issa dengan Parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin untuk membahas dialog dan pertukaran budaya.
Dilansir di Arab News pada Jumat (29/3), pertemuan itu membahas pokok-pokok yang berkaitan mempromosikan dan mendukung dialog di antara para pengikut berbagai agama dan peradaban, mengaktifkan kontak budaya dan pertukaran antara dunia Muslim dan Rusia, serta menyoroti pentingnya para pemimpin agama dalam mempromosikan integrasi positif.
Volodin menganggap selama ini Sekretariat MWL memimpin gerakan global luas ke arah promosi kerukunan universal dan mencatat kekuatan agama global yang berpengaruh.
Al-Issa menandatangani perjanjian kerja sama antara MWL dan Dana Moskow untuk Kebudayaan Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Pendidikan. Perjanjian tersebut fokus pada penanggulangan ekstremisme dan mempromosikan toleransi
Dalam pertemuan itu juga dibahas ihwal interaksi antara Muslim dan organisasi Islam di Rusia, dan negara-negara mayoritas Muslim.
Kesepakatan itu menekankan perlunya kerja sama dalam perang melawan ekstremisme, intoleransi, agresi, dan permusuhan di antara agama, ras, dan ideologi yang dapat mengarah pada terorisme.
Perjanjian tersebut juga merupakan kebutuhan dalam mendukung kerja sama antara organisasi-organisasi yang bersifat kemanusiaan.
Tujuannya, memastikan komunikasi antara berbagai masyarakat dan budaya. Hal itu menekankan perlunya mulai mengimplementasikan ketentuan untuk mencapai dan mempromosikan perdamaian serta keamanan.
Kedua belah pihak sepakat bertukar informasi tentang kegiatan pusat ilmiah, forum budaya, dan situs web. Dana Rusia akan bertindak sebagai mediator untuk kegiatan amal MWL di Rusia dengan organisasi dan lembaga Islam.
Tahun lalu, al-Issa menerima koordinator kelompok visi strategis Dunia Islam-Rusia Veniamin Popov, dan delegasi pendampingnya di Riyadh.
Kelompok visi strategis Rusia-Dunia Islam didirikan pada 2006 sebagai tanggapan terhadap Rusia yang bergabung dengan Organisasi Kerjasama Islam, sebagai pengamat.
Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Puti,n mengatakan dunia Islam dapat sepenuhnya mengandalkan bantuan dan dukungan Rusia. “Kami siap untuk meningkatkan kerja sama dengan mitra dalam menghadapi pasukan teroris, serta dalam mencari cara menyelesaikan krisis regional secara damai,” kata Putin dalam sebuah pidato.