Selasa 05 Mar 2019 16:16 WIB

Dar Al-'Ilm, Bukan yang Pertama

Di Baghdad, Irak, ada Bayt al-Hikmah atau Rumah Kebijaksanaan.

Rep: Rahma Sulistia/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Ilmuwan Muslim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dar al-'Ilm bukanlah yang pertama disebut sebagai 'rumah ilmu pengetahuan'. Di Baghdad, Irak ada Bayt al-Hikmah atau 'Rumah Kebijaksanaan' yang didirikan pada awal abad ke-9 oleh Dinasti Abbasiyah.

Akademi Jundaysabur, yang didirikan sekitar tahun 555 Masehi di provinsi Khuzestan (saat ini dekat perbatasan Iran-Irak) bisa disebut salah satu yang tujuan pembangun annya hampir serupa dengan Dar al-'Ilm.

Baca Juga

Akademi Jundaysabur dikhususkan untuk studi kedokteran dan filsafat karena dua ilmu itu sedang cukup menarik perhatian masyarakat dari berbagai penjuru Timur Tengah.

Keberadaan bangunan lain yang memiliki tujuan hampir serupa, yakni perpustakaan istana yang dibangun pada abad ke-9, dengan nama Khizanat al-Hikmah atau 'Perpustakaan Kebijaksanaan'. Perpustakaan itu dikelola oleh Yahya bin Abi Mansur, yang juga Kepala Astronom Dinasti Abbasiyah al-Ma'mun.

Para ilmuwan dari seluruh dunia, terutama mereka yang tertarik pada astronomi, melakukan perjalanan ke sana untuk belajar. Pada abad ke-10, di Mosul, Irak, ada seorang penyokong dana yang memang kaya raya bernama Ja'far ibn Muhammad al-Mawsili. Ia mendirikan sebuah perpustakaan tempat ia mengajar puisi, tetapi para siswanya akan diajarkan berbagai topik bahkan diberikan alat tulis gratis.

Kemudian di Basra dan Ramhormoz, Persia Selatan, seseorang bernama Ibnu Sawwar mendirikan perpustakaan tempat para ilmuwan melakukan penelitian. Hebatnya, para peneliti itu juga digaji.

Ada juga di Rayy, Persia Utara, yang juga disebut sebagai kota terbaik di timur. Di sana terdapat lebih dari 400 unta yang membawa buku-buku untuk diletakkan di rak-rak Bayt al-Kutub atau 'Rumah Buku'. Hal ini diung kap kan oleh salah seorang ahli geografi abad ke-10 bernama Ibnu Hawqal.

Lalu sekitar tahun 993 Masehi, di pinggiran Baghdad al-Karkh, seorang perdana menteri bernama Abu Nasr Sabur ibnu Arda shir men dirikan 'Rumah Belajar', yang per pus takaannya menyimpan lebih dari 10 ribu buku.

'Rumah Belajar' yang didirikan 12 tahun sebelum Dar al-'Ilm disebut-sebut menjadi inspirasi utama al-Hakim dalam mendirikan 'Ru mah Ilmu Pengetahuan'. "Mesir, khusus nya Kairo, adalah pusat pembelajaran nyata sepanjang periode klasik. Orang-orang datang ke sana untuk belajar mengenai dunia Islam," ka ta sejarawan Rice University, Paula Sanders.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement