Selasa 05 Mar 2019 15:30 WIB

Mengenal Dar Al-'Ilm, Rumah Ilmu Pengetahuan di Kairo

Dar al-'Ilm dikenal di seluruh dunia sebagai pusat pembelajaran para ilmuwan.

Rep: Rahma Sulistia/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu kali, tepatnya pada 24 Maret tahun 1005 Masehi, seorang lelaki yang terkenal karena kegilaan akal sehatnya, menawarkan diri untuk mendirikan salah satu lembaga akademis paling progresif dan berpengaruh pada abad pertengahan.

Dialah Khalifah Hakim yang kemudian mendirikan Rumah Ilmu Pengetahuan di Kairo. Kisah mengenai lelaki yang biasa dipanggil "Khalifah Gila" itu ditulis oleh sejumlah sejarawan Mesir. Kisah tentang al-Hakim pernah ditulis oleh sejarawan bernama al-Musabbihi. Dalam tulisannya ia menyebut al-Hakim adalah yang mendirikan Rumah Ilmu Pengetahuan atau Dar al-'Ilm.

"Pada hari Sabtu ini, diresmikan sebuah lembaga yang disebut Rumah Ilmu Pengetahuan Kairo, Mesir," tulis al-Musabbihi. Sayangnya, naskah asli tulisan al-Musabbihi ini hilang. Beruntung, ada naskah salinannya yang ditulis sejarawan Mesir pada abad ke-14, al-Maqrizi.

Dalam tulisan al-Musabbihi itu dikisahkan bahwa siapa pun yang berurusan dengan al-Hakim saat di pengadilan, pasti akan sulit karena ia orang yang memiliki trik terbaik. Ia bisa saja pada suatu hari berjalan bersama dengan seorang rekannya, tetapi di kemudian hari rekannya itu bisa dieksekusi jika melakukan kesalahan. Bahkan, seekor anjing saja bisa ia musnahkan jika gonggongannya dirasakan mengganggu.

Meski dia kerap mengubah-ubah keputusan, sesuai dengan namanya, al-Hakim, yang berarti bijaksana, ia juga sering membuat ke putusan yang berimbang. Ia pernah meminta agar semua buku dan manuskrip yang berhubungan dengan sains, budaya, dan lainnya disimpan di Dar al-'Ilm. Padahal, dari sekian raja yang pernah memimpin Mesir, belum pernah ada yang melakukan hal itu.

Selama lebih dari 100 tahun, Dar al-'Ilm dikenal di seluruh dunia sebagai pusat pembelajaran para astronom, matematikawan, ahli tata bahasa, ahli logika, ahli fisika, ahli filologi, ahli hukum, dan ahli ilmu lainnya. Para ahli ilmu pengetahuan yang jenius tersebut kerap melakukan penelitian, memberikan ceramah, dan berkolaborasi di Dar al-'Ilm.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement