Jumat 01 Mar 2019 22:09 WIB

Mufti Brunei Perkenakan Buku di IBF 2019

Mufti Kerajaan Brunei Darussalam mengeluarkan bermacam-macam buku tentang Islam

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Mulai Padati Pameran. Pengunjung mengunjungi boooth pada Islamic Book Fair 2019 di Balai Sidang Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Mulai Padati Pameran. Pengunjung mengunjungi boooth pada Islamic Book Fair 2019 di Balai Sidang Jakarta, Kamis (28/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jabatan Mufti Kerajaan Brunei Darussalam membuka stand buku di Islamic Book Fair (IBF) 2019. Mereka ingin memperkenalkan buku-buku agama Islam yang diproduksi Jabatan Mufti Kerajaan Brunei kepada publik. 

Penjaga stand Jabatan Mufti Kerajaan Brunei Darussalam, Sajidin mengatakan, Jabatan Mufti Kerajaan Brunei memproduksi banyak fatwa. Kemudian fatwa tersebut dibukukan untuk disyiarkan lebih luas kepada publik. Salah satu upaya syiar tersebut dengan membuka stand di ajang IBF.
 
"Jabatan Mufti Kerajaan Brunei Darussalam mengeluarkan bermacam-macam buku tentang Islam, seperti buku yang menjelaskan cara menyembelih hewan yang Islami, buku tentang ekonomi Islam dan hukum Islam," kata Sajidin saat ditemui Republika.co.id di IBF 2019, Jumat (1/3).
 
Ia menjelaskan, kebetulan sekarang akan diterapkan hukum-hukum Islam di Brunei Darussalam. Tapi penerapan hukum Islam tersebut tidak dilakukan secara langsung. Penerapan hukum Islam dilakukan secara perlahan dan sedikit demi sedikit. 
 
Ia juga menyampaikan, cukup banyak pengunjung ke stand Jabatan Mufti Kerajaan Brunei, tapi tidak sebanyak pengunjung stand lain. Pengunjung stand ini dari kalangan mahasiswa dan orang tua saja. Ada beberapa pengunjung yang membeli buku tapi tidak terlalu banyak. 
 
"Ikut buka stand di IBF tidak berorientasi kepada keuntungan, hanya ingin menyampaikan buku-buku Jabatan Mufti Kerajaan Brunei Darussalam kepada publik," ujarnya.
 
Menurut Sajidin, momen IBF dinilai menjadi waktu yang tepat untuk memperkenalkan buku-buku Jabatan Mufti Kerajaan Brunei. Ia menegaskan, kalau untuk mengejar keuntungan tentu itu tidak mungkin. "Kami di sini hanya ingin promosi supaya buku-buku kami ini dikenal oleh semua kalangan sekaligus syiar dakwah," jelasnya.
 
Kementerian Agama (Kemanag) Republik Indonesia juga memanfaatkan ajang IBF untuk mensosialisasikan buku-buku Islam yang diproduksi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Ditjen Bimas Islam).
 
Koordinator stand Ditjen Bimas Islam, Mala Lailatul Qadar mengatakan, Kemenag melakukan kampanye dan sosialisasi ke masyarakat tentang tugas serta fungsi Ditjen Bimas Islam di IBF. Masyarakat yang mengunjungi stand diberi penjelasan hal-hal yang ditangani Ditjen Bimas Islam dan diberi buku-buku Islam. 
 
"Kami menampilkan buku-buku yang dicetak Ditjen Bimas Islam di IBF, melalui buku-buku itu ditampilkan tugas dan fungsi Ditjen Bimas Islam," kata Mala saat ditemui Republika di IBF, Jumat (1/3).
 
Ia menerangkan, di stand Ditjen Bimas Islam ada buku Undang-undang perkawinan yang penting diketahui masyarakat. Juga ada modul bimbingan perkawinan untuk calon pengantin. Selain itu ada buku manajemen pengelolaan zakat, himpunan fatwa MUI tentang zakat dan lain sebagainya.
 
Ia menjelaskan, buku-buku tersebut diberikan kepada pengunjung stand Ditjen Bimas Islam. Sampai hari ini sudah ribuan pengunjung IBF yang mempir ke stand. Nampaknya pengunjung IBF tahun ini lebih banyak dari IBF tahun lalu. 
 
"Banyak juga masyarakat yang belum tau Kantor Urusan Agama (KUA), apa saja yang ada di KUA, apa saja yang dicatat di KUA, itu kita sosialisasikan ke pengunjung juga," ujarnya.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement