REPUBLIKA.CO.ID,AL QUDS -- Polisi Israel terus melancarkan kegiatannya terhadap warga Palestina di Al-Quds (Jerusalem), yang diduduki, dan pegawai Departemen Waqaf -- yang bertugas atas harta umat Muslim di kota tersebut-- berkaitan dengan upayanya menutup gerbang Ar-Rahmah. Penguasa Yahudi terus menutup gerbang Ar-Rahmah dan melarang orang Palestina beribadah di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha.
Korban terakhir ulah polisi Yahudi adalah seorang penjaga Masjid Al-Aqsha yang diidentifikasi sebagai Samer Qabbani. Dia ditahan pada Sabtu dan dibawa ke kantor polisi Israel, kata Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu (23/2) malam.
Qabbani ditangkap saat ia meninggalkan kompleks Masjid Al-Aqsha. Penangkapannya itu karena penguasa Yahudi berpendapat ia berperan dalam pembukaan kembali gerbang Ar-Rahmah untuk orang Palestina yang ingin shalat setelah polisi menutupnya kembal pada Sabtu.
Polisi Israel telah menahan lebih dari 60 orang Palestina dalam beberapa hari belakangan karena mereka diduga terlibat dalam pembukaan kembali gerba Ar-Rahmah untuk orang yang mau beribadah untuk pertama kali dalam 16 tahun, setelah polisi Israel menutupnya dengan alasan yang lemah.
Ribuan orang Palestina menunaikan Shalat Jumat di bangunan tersebut. Mereka berikrar akan terus membuka gerbang itu sepanjang waktu buat orang yang ingin shalat meskipun polisi Israel keberatan dan mengancam.
Rakyat Palestina khawatir Israel menutup bangunan tersebut, yang berada di tengah kompleks Masjid Al-Aqsha, untuk pada akhirnya mengubahnya menjadi kuil Yahudi. Tindakan yang ditentang dengan keras oleh rakyat Palestina dan umat Muslim di seluruh dunia. Masjid Al-Aqsha adalah tempat suci ketiga buat umat Muslim, setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah, dan masjid itu murni menjadi tempat ibadah.