Senin 04 Feb 2019 18:18 WIB

Duduk-Duduk dan Berdakwah

Mengobrol adalah bagian tak terpisahkan dari keseharian.

Dakwah
Foto:

Kita memiliki pekerjaan rumah yang amat besar soal ini. Fasilitas umum di negeri ini tak pernah berteman mesra dengan kata awet. Hak-hak orang lain tercerabut karena kenakalan sejumlah orang.

Syekh Nashir menjelaskan, soal jalan dan tempat-tempat umum adalah bukan untuk dijadikan tempat duduk-duduk. Beberapa dampak yang bisa timbul dari kelakuan ini adalah bisa menimbulkan fitnah, mengganggu orang lain, baik dengan cacian, kerlingan, ataupun julukan. Bisa juga, muncul kelakuan mengintip urusan pribadi orang lain serta membuang-buang waktu dengan sesuatu yang tidak bermanfaat.

Namun, jika memang tidak ada lagi tempat, tak ada lagi ruang, ada konsekuensi dari duduk-duduk itu. Tak sekadar duduk-duduk ngobrol sana-sini penuh gosip. Pertama, berikan jalan haknya. Apa saja hak dari jalan?

Dengan amat lugas, Rasulullah SAW menjelaskan, memicingkan pandangan. Syekh Nashir menjelaskan, memicingkan mata adalah mengekangnya dari melihat hal yang haram.

Sebab, jalan juga digunakan oleh kaum wanita untuk lewat dan memenuhi kebutuhan mereka. Jadi, memicingkan mata dari hal-hal yang diharamkan termasuk kewajiban yang patut diindahkan dalam setiap situasi dan kondisi. Allah berfirman, "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.'" (QS an-Nuar [24]:30).

Kedua, mencegah adanya gangguan terhadap orang-orang yang berlalu lalang dalam segala bentuknya, baik skalanya besar ataupun kecil, seperti menyakitinya dengan ucapan yang tak layak; cacian, makian, gibah, ejekan, dan sindiran. Bentuk lainnya adalah gangguan yang berupa pandangan ke arah bagian dalam rumah orang lain tanpa seizinnya. Termasuk juga dalam kategori gangguan tersebut adalah gangguan fisik, menyakiti pengguna jalan, dan sebagainya.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement