REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Banjir yang melanda Arab Saudi pekan ini telah menimbulkan korban jiwa dan ratusan orang diungsikan. Otoritas Pertahanan Sipil Saudi mengatakan sebanyak 12 orang kehilangan nyawa mereka akibat banjir ini.
Dilansir di Arab News, Kamis (31/1), sejumlah langkah penyelamatan telah dilakukan. Operasi darurat utama berlangsung di Tabuk, di mana 10 orang meninggal sejak hujan lebat mulai mengguyur kota akhir pekan lalu.
Satu orang tewas di Madinah, di mana video dramatis menunjukkan air banjir mengaliri jalanan. Sementara satu orang lainnya meninggal di wilayah perbatasan utara.
Operasi darurat tersebut telah menyelamatkan 271 orang dari daerah banjir, lebih dari setengah dari mereka berada di Tabuk. Hujan deras telah melanda beberapa daerah di Arab Saudi pekan ini.
Hujan deras terutama mengguyut di bagian barat dan barat laut Kerajaan Saudi dekat perbatasan dengan Yordania.
Gubernur Provinsi Medinah, Pangeran Faisal bin Salman, mengunjungi warga yang terkena dampak banjir.
Otoritas mengatakan, sejumlah komite telah dibentuk untuk menilai kerusakan yang disebabkan cuaca buruk tersebut.
Laporan Badan Pers Saudi juga menyoroti tentang sistem drainase di titik-titik di sekitar kota Tabuk yang telah efektif.
Dikatakan, bahwa pekerjaan selanjutnya di masa depan akan dilakukan untuk meningkatkan drainase kota selama hujan deras.
Otoritas Umum untuk Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan memprakirakan hujan masih mengguyur daerah utara dan barat, serta badai pasir atau angin berdebu di beberapa bagian Kerajaan.
Selain itu, badai petir disertai angin kencang akan mengurangi jarak pandang di Riyadh dan wilayah Timur, serta membuat suhu udara lebih rendah.