REPUBLIKA.CO.ID, PARIT MALINTANG -- Ustaz Abdul Somad (UAS) meresmikan Pusat Kajian Mazhab Syafi'i di Nagari Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Ia mengatakan pertimbangan tersebut yaitu sebagian besar ulama dan umat Islam di Indonesia menganut paham Mazhab Syafi'i.
Selain itu, ulama di Indonesia banyak belajar ke tokoh ulama Minangkabau di Arab yaitu Syekh Al-Minangkabawi. Selanjutnya, penyebar agama Islam di sejumlah daerah di Indonesia merupakan orang Minangkabau.
"Jadi itu jawaban saya jika ada orang daerah lain di Indonesia yang marah jika ada yang mempertanyakan kenapa Pusat Kajian Mazhab Syafi'i dibangun di Sumbar," katanya, usai meresmikan Pusat Kajian Mazhab Syafi'i di Nan Sabaris, Senin (21/1).
Ia berharap dengan berdirinya pusat kajian tersebut maka umat Islam dapat belajar lebih dalam tentang Mazhab Syafi'i. Ia juga berharap sejumlah pihak membantu pendirian Pusat Kajian Mazhab Syafi'i tersebut agar lebih mudah berkembang.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Kajian Mazhab Syafi'i, Ustaz Jel Fathullah mengatakan hingga saat ini sudah lebih 50 ulama yang menjadi pengurus di pusat kajian tersebut. Ia menjelaskan dipilihnya Padang Pariaman sebagai pusat pendirian Pengurus Pusat Kajian Mazhab Syafi'i kerena daerah itu merupakan awal berkembangnya Islam di Sumbar.
"Di Pusat Kajian Mazhab Syafi'i nantinya akan tersedia perpustakaan yang untuk reverensi umat Islam," ujarnya.
Wali Nagari Pauh Kambar, M Nur berharap Pusat Kajian Mazhab Syafi'i dapat berkembang tidak saja di Sumbar namun juga secara nasional. "Kami pun siap membantu pengurus untuk mengembangkan Pusat Kajian Mazhab Syafi'i ini," kata dia.