Kamis 19 Dec 2024 09:20 WIB

UAS Ungkap Sejarah Tahun Masehi dari Romawi, Bolehkah Muslim Menggunakannya?

Kaisar Julian memberi kontribusi dalam memberikan nama-nama bulan.

Ustaz Abdul Somad
Foto: Humas Unhas
Ustaz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pergantian tahun baru Masehi tinggal menghitung hari. Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat di berbagai belahan dunia mengagendakan diri untuk melakukan perayaan tahun baru tersebut.

Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan sejarah kalender Masehi yang bermula dari  seorang Kaisar dari negeri Romawi di Eropa. Kaisar itu bernama Julian. Dia yang membuat kalender dan nama-nama bulan mulai dari Januari, Februari, Maret, April sampai Desember.

Baca Juga

"Maka setiap bulan-bulannya ada maknanya, Kaisar Agustinus dibuatnya (bulan) Agustus," kata UAS dikutip dari video tausiyahnya yang beredar di media sosial, Kamis (19/12).

UAS melanjutkan penjelasannya, ada pula nama bulan yang terinspirasi dari nama patung, yakni Januari. Patung berkepala dua tersebut menjadi nama awal bulan karena dua kepalanya menghadap ke depan dan ke belakang. 

Dia mengungkapkan, Kaisar Julian memiliki kontribusi dalam memberikan nama-nama bulan  tersebut. Setelah dia meninggal, kalender ini diambil oleh Paus di Vatikan bernama Paus Gregorius.Nama kalender ini kemudian menjadi Gregorian kalender yang dimodifikasi Paus Gregorius."Ketika PBB, berkumpul bangsa-bangsa, akhirnya PBB mengambil kalender dari Vatikan Gregorian," ujar UAS.

UAS menjelaskan,  kerajaan-kerajaan di Indonesia sebenarnya dahulu memakai kalender Hijriyah selanjutnya diseragamkan menjadi kalender yang disepakati PBB mengingat Indonesia merupakan anggota PBB."Maka Abdul Somad pun memakai kalender (yang dipakai PBB) itu," jelas UAS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement