Sabtu 05 Jan 2019 13:20 WIB

Dakwah yang Sejati Menurut Ustaz Abdul Somad

Anak muda mesti diperhatikan. Kalau tidak, akan digarap orang lain.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Andi Nur Aminah
Ustaz Abdul Somad di antara jamaah dan komunitas Sahabat Hijrah
Foto: Istimewa
Ustaz Abdul Somad di antara jamaah dan komunitas Sahabat Hijrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak jalan menuju Roma. Pepatah itu cukup menggambarkan diseminasi ajaran Islam yang bertumpu pada konsep kebaikan bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). Hal itu disampaikan mubaligh kenamaan, Ustaz Abdul Somad, dalam perbincangannya dengan Republika.co.id.

Dakwah Islam pada dasarnya mengajak orang-orang agar menyembah Allah SWT saja. Dalam Alquran surah adz-Dzaariyat ayat 56, Allah berfirman yang artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Islam juga tidak membenarkan adanya paksaan dalam memeluk agama. Lihat, misalnya, awal surah al-Baqarah ayat 256, yang terjemahannya, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.”

Oleh karena itu, dakwah dipandang sebagai seni memikat publik, baik melalui tutur kata maupun perilaku sehari-hari. Ustaz Somad mengatakan, seorang Muslim hendaknya berupaya mengamalkan akhlak yang mulia, seturut dengan contoh teladan Rasulullah SAW.

 

photo
Ustadz Abdul Somad saat gelar Dakwah on the Road di Pekanbaru, Riau

Semangatnya menghendaki kebajikan sekaligus menghindari perbuatan-perbuatan tercela (amar ma’ruf nahi munkar), minimal bagi diri sendiri. “Dakwah yang hakiki mengubah keadaan kepada yang lebih baik,” ujar Ustaz Abdul Somad (UAS) Sabtu (5/1).

Secara khusus, pria kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara, itu menyoroti maraknya gerakan-gerakan dakwah yang diinisiasi anak-anak muda. Sebagai contoh, dia menuturkan, pada Jumat (4/1) malam lalu, ia menghadiri acara 'Dakwah On The Road' di Pekanbaru, Riau.

Dari foto-foto yang dikirimkannya, tampak bahwa peraih penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2017 tersebut sedang menyampaikan ceramah di hadapan puluhan ribu hadirin. Mereka rata-rata terdiri atas remaja, baik putra maupun putri.

Ada juga foto yang menampilkan UAS sedang ikut touring sepeda motor bersama dengan kelompok anak muda yang mengundangnya.  “Anak muda mesti diperhatikan. Kalau tidak, akan digarap orang lain. Anak muda hari ini, pemimpin masa depan. Bagaimana Indonesia nanti, lihat anak muda hari ini,” katanya.

photo
Ribuan warga menghadiri dakwah Ustaz Abdul Somad di ajang Dakwah on the Road di Pekanbaru, Riau.

Lulusan S-1 Universitas al-Azhar (Mesir) dan S-2 Darul Hadits (Maroko) itu juga merespons positif gerakan-gerakan dakwah yang digelorakan kalangan lainnya. Dia menyebut gelaran Hijrah Fest 2018 yang berlangsung di JCC, Senayan, Jakarta, pada November 2018 lalu sebagai satu contoh yang menarik perhatian. Jumlah peserta yang membludak menunjukkan besarnya animo kaum muda Muslim terhadap dakwah Islam. Acara itu sendiri diinisiasi presenter Arie Untung dan kawan-kawan.

Ustaz Abdul Somad berpendapat, siapapun Muslim dapat menapaki jalan dakwah sesuai kemampuan masing-masing. Tidak sedikit orang yang sebelumnya hidup dalam kegelisahan menemukan ketenangan batin setelah terlibat aktif dan ikhlas dalam dakwah Islam. Yang harus diperhatikan adalah tahapan-tahapannya.

Untuk mengajak pada Islam, dia mengatakan, mungkin dapat melalui kata-kata atau tindakan yang empatis. Bagaimanapun, untuk sampai pada taraf mendalami ilmu-ilmu agama, maka kalangan ulama seyogianya menjadi acuan.

“Dai mengajak kepada jalan Allah SWT. Itu bisa dilakukan siapa saja, termasuk artis. Dalam ranah (mengeluarkan) fatwa, misalnya, atau menerangkan ilmu-ilmu agama, maka itu masuk otoritas ulama,” jelas dosen UIN Sultan Syarif Kasim Riau itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement