Jumat 28 Dec 2018 14:51 WIB

Mempelajari Tauhid dari Para Sahabat

Sahabat Nabi merupakan manusia terbaik yang pernah muncul.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir
Foto:

Abu Bakar dikenal sebagai manusia terbaik kedua setelah Nabi. Kisah keimanan Abu Bakar paling terkenal terjadi saat Nabi usai menjalankan Isra Mi'raj. Perjalanan Isra Mi'raj yang dilakukan dalam waktu semalam oleh Nabi ini memang terdengar tidak masuk akal kala itu dan banyak yang menganggap Nabi Muhammad SAW gila.

Ketika itu, Abu Bakar berkata, "Wahai Quraisy, ketauhilah, aku telah beriman atas apa yang diucapkan Muhammad dan dia mengatakan bahwa wahyu itu turun dari langit. Lalu, apa bedanya aku beriman jika dia dari bumi pergi ke langit? Sama saja. Ketahuilah, Quraisy, bila di depan mata saya ada tembok berwarna putih dan Muhammad mengatakan, 'Tidak, wahai Abu Bakar, tembok itu berwarna hitam,' maka saya akan bohongkan mata saya dan saya akan kata kan iya, tembok itu berwarna hitam." Usai berkata demikian, Abu Bakar bergegas mencari Rasulullah. Sesampai nya di sekitar bukit, ia berteriak lantang, "Ya Rasulullah, Ya Rasulullah."

Orang-orang yang berkerumun di sana pun menoleh dan memberikan jalan kepada Abu Bakar agar mendekat kepada Rasul. Sepanjang jalan mendekati Nabi, Abu Bakar menceritakan bahwa ia didatangi oleh Abu Jahal dan berkata tentang kisah Isra Mi'raj Nabi. Perkataan Abu Bakar ini dibenarkan oleh Nabi. Mendengar itu, Abu Bakar pun berkata, "Anda pasti benar, ya Rasulullah."

Ustaz Ahmad pun mengingatkan para jamaah bahwa akal yang kita miliki ini memiliki batasan. Akal bukan digunakan untuk mempertentangkan wahyu, tetapi untuk memahami Alquran dan sunah. Jika kemudian manusia merasa bahwa wahyu yang diberikan itu tidak mungkin, maka yang sebetulnya terjadi adalah akal manusia memang sangat pendek, sementara Alquran dan sunah di atas segala-galanya.

Dalam surat al-Hujarat ayat 15, Allah bersabda, "Sesungguhnya orangorang yang beriman hanyalah orangorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Kemudian, mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement