Jumat 28 Dec 2018 14:51 WIB

Mempelajari Tauhid dari Para Sahabat

Sahabat Nabi merupakan manusia terbaik yang pernah muncul.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir
Foto:
Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir

Tiga generasi ini adalah yang terbaik dari seluruh umat Islam di dunia. Mereka adalah orang-orang yang mendahului kita dalam hal keimanan terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya. Umat Islam di dunia saat ini tidak mungkin mengenal Islam kecuali lewat ajaran para saha bat dan keturunannya.

Saking mulianya para sahabat, Nabi bahkan berkata, "Siapa yang mencela sahabatku, maka dia akan mendapatkan laknat Allah, para malaikat, dan semua manusia."

Nabi SAW bersabda, "Janganlah kalian mencela sahabatku. Karena demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, kalau salah seorang di antara kalian menafkah kan emas sebesar Gunung Uhud, nilainya tidak akan mencapai satu mud (segenggam tangan) salah seorang mereka, dan tidak juga separuhnya." "Yang dikatakan oleh Nabi ini adalah sebuah perbandingan yang amat besar.

Amalan kita akan berbeda dengan amalan para sahabat karena satu hal, hatinya. Hati, iman, dan akidah yang dimiliki sahabat berbeda dengan kita, umat Nabi saat ini," lanjut Ustaz Ahmad.

Salah satu kisah mengenai akidah dan tauhid yang dapat ditiru adalah dari Abu Bakar ash-Shiddiq atau Abdullah bin Abu Quhafah. Sahabat Nabi yang satu ini terkenal dengan tubuh kurusnya, tetapi imannya tinggi tak tertandingi.

Saking tingginya iman dan ketakwaan sahabat ini kepada Nabi dan pencipta- Nya, Umar bin al-Khattab menyatakan, "Seandainya ditimbang iman Abu Bakar dengan iman seluruh penduduk bumi, niscaya lebih berat iman Abu Bakar."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement