Kamis 27 Dec 2018 06:36 WIB

Minuman Ringan dari Dunia Islam

Minuman ringan itu berkembang di era kejayaan Islam

Ilustrasi Minuman Dingin
Foto:

Selain di Turki, orang Mesir pun ternyata mengela minuman ringan yang satu ini.  Edward W Lane (1836), seorang orientalis, dalam tulisannya berjudul Manners and Customs of the Modern Egyptians, menjelaskan panjang lebar tentang sharaab dari negeri Piramida.

Menurut dia,  Mesir memiliki berbagai jenis sherbet atau minuman manis. "Yang paling umum adalah jenis gula dan air tetapi sangat manis, jenis lain limun. Jenis ketiga, yang paling mulia, yang disiapkan dari pengawet keras bunga Violet, yang dibuat dari hancuran bunga violet dan kemudian dididihkan dengan gula. Jenis keempat disiapkan dari mulberries, dan yang kelima dari warna soreel/merah," ungkap Lane.

Terdapat pula jenis sherbet yang dijual di jalan-jalan yang terbuat dari akar kayumanis, dan disebut dengan nama akar. Adapula yang disiapkan dari buah dari pohon lokus/belalang, dan disebut seperti tatakrama dengan nama buah.

Serbat yang disajikan dalam segelas cangkir berwarna, umumnya disebut kullehs. Dalam cangkir itu berisi sekitar tiga perempat dari takaran, beberapa di antaranya (yang lebih umum saja) yang dihiasi dengan bunga bermutu tinggi. Cangkir sherbat ditempatkan di sepanjang baki dan ditutup dengan sepotong sutera bersulam, atau kain emas.

Selain itu, masyarakat Persia juga begitu menyukai minuman ringan ini.  MR Ghanoonparvar, seorang guru besar bahasa dan literatur Persia, menyebutkan, bahwa di Iran, sharbat biasanya dihidangkan di pesta, terutama di musim panas, dan menggunakan gelas khusus. "Di Iran, sharbat sering dibuat dari wangi bunga lebih baik daripada hanya buah, kebanyakan di Shiraz, yang memproduksi dan mengekspor ke negara bagian lain Iran ekstrak bunga," katanya.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement