Sherbet menjadi salah satu minuman ringan yang paling penting dalam kebudayaan Muslim. Minuman ringan ini selalu tersedia dalam berbagai acara penting yang bersifat seremonial, mulai dari pemberian nama, pernikahan, sunatan, maupun hajat lainnya.
Di era kejayaan Imperium Turki Usmani, sherbet merupakan minuman wajib yang harus diseruput setiap hari. Tradisi itu hingga kini masih berlangsung di Turki. Rossant menuturkan, Pada hari yang spesial, sebuah restoran milik Haci Abdullah kabupaten Beyoglu, Istanbul, selalu menyajikan sherbet dengan aneka makanan tradisional warisan Kekhalifahan Turki Usmani.
Masyarakat Turki mengenal beragam jenis sherbet berdasarkan musim. Ada sherbet dari buah-buahan meliputi buah pir, strawberi, apel, cerry cornelian, delima, dan jeruk. Selain itu, ada pula sherbet yang terbuat dari ramuan daun atau akar tanaman palem Palmyra, bunga mawar dan carob. Di negara itu juga terdapat pula madu sherbet.
Andrew Mango, mantan direktur BBC untuk Timur Dekat dalam tulisannya mengisahkan tentang seorang serbetci atau perdagang sherbet. Pedagang itu membawa botol kuningan yang besar di punggungnya. Botol yang memiliki ceret panjang berisi sherbet dengan beraneka rasa buah-buahan.
Seorang serbetci biasanya juga membawa sebaris gelas kaca yang terikat pada ikat pinggangnya. "Sebelum melayani pembeli, serbeci akan mencuci gelas dengan air, lalu maju membungkuk, dari cerat yang lengkung atas bahunya ia menuangkan serbet lezat ke dalam gelas. Penjual sherbet itu menjamin kebersihan minuman yang dijualnya,'' papar Mango.