REPUBLIKA.CO.ID, HASANKEYF -- Pemindahan (relokasi) bagian terakhir dari Masjid Eyyubi (Masjid Kizlar) di Hasankeyf, Turki, mulai dilakukan. Masjid berusia 610 tahun itu akan direlokasi ke tempat baru.
Hasankeyf adalah sebuah kota kuno yang terletak di sepanjang Sungai Tigris di Provinsi Batman, tenggara Turki. Wali Kota Hasankeyf, Abdulvahap Kusen, mengatakan relokasi itu dilakukan untuk melindungi masjid dari banjir ketika sebuah bendungan baru dibuka di distrik Hasankeyf.
Sebagai bagian dari kegiatan relokasi tersebut, beberapa bangunan yang terletak di jalan yang merupakan bagian terakhir masjid, dengan berat 2.500 ton, akan diangkut setelah dihancurkan. Sementara tiga bagian lain dari masjid kuno itu sebelumnya diangkut ke Taman Budaya Hasankeyf yang baru yang berada di atas garis air.
"Pekerjaan berlanjut untuk artefak yang tidak terdampak karena air (banjir). Artefak kuno itu akan berkumpul bersama di Taman Budaya Hasankeyf dekat area permukiman yang baru," kata Kusen, dilansir di Hurriyet Daily News, Kamis (20/12).
Kota kuno Hasankeyf akan segera tenggelam oleh banjir bendungan terbesar keempat di Turki, Ilisu. Karena itulah, pihak berwenang di sana memindahkan artefak bersejarah kota tersebut.
Sebelumnya muncul kritik terhadap pembangunan bendungan, yang mengatakan bahwa bendungan akan menghancurkan bangunan sejarah berabad-abad itu. Sebelumnya, bangunan Kuil Zeynel Bey berusia 650 tahun dipindahkan sejauh dua kilometer ke Lapangan Taman Budaya Hasankeyf yang baru pada 2017 lalu.
Kini, pemindahan berlanjut untuk artefak bersejarah lainnya dan perlindungan benda-benda tak bergerak di tempat mereka. Proses transportasi telah diselesaikan untuk sejumlah artefak termasuk, Kuil Zeynel Bey, Imam Abdullah Zayive (sebuah biara Islam kecil), Artuklu Bath, dan Orta Kapı.
Hasankeyf, 32 kilometer tenggara ibu kota provinsi Batman, dinyatakan sebagai kawasan konservasi pada 1981. Ada hampir 6.000 gua di sekitar kota ini, yang merupakan sisa-sisa ibadah Kristen dan Muslim, serta benteng Bizantium.