Jumat 07 Dec 2018 17:51 WIB

Rahasia Kekuatan Sahabat Rasulullah

Iman menumbuhkan keyakinan untuk berani membela agama Allah.

Takwa (ilustrasi).
Foto:

Mental keberanian inilah yang banyak hilang dari tubuh umat Islam. Kaum kafir sukses menakut-takuti kaum Muslimin dengan situasi dan kondisi masa depan yang suram, ancaman, teror, intimidasi, atau tekanan-tekanan lainnya. Umat Islam menjadi ciut untuk memperjuangkan nilai dan norma yang diyakininya. Syuja’ah (keberanian) adalah harga diri umat Islam. Jika sifat ini sudah hilang, hilang pulalah harga diri umat Islam di muka bumi.

Dahulu umat Islam sedemikian disegani dan ditakuti. Misal nya saja, ketika tentara Islam berencana akan memasuki Byzan tium. Pemuda setempat telah lari tunggang langgang karena mendengar umat Islam akan tiba di negeri mereka. Sampai-sampai Khalid bin Walid RA menenangkan masyarakat Romawi agar tidak perlu cemas. Kedatangan umat Islam hanya untuk menyerukan Islam dan mengajak mereka menghamba pada Allah SWT.

Mungkin saat ini tak ada lagi yang gentar dengan keperkasaan umat Islam. Sangat jarang dida pati orang yang bisa bersuara lan tang menyerukan kebenaran seper ti Ibnu Mas’ud. Jarang yang mau menegakkan amar makruf nahi mungkar ketika melihat ke maksiatan. Jarang pula yang mau berjihad me negakkan kebenaran ketika ber hadapan dengan pe nguasa yang zalim.

Rasulullah SAW bersabda, “Jihad yang paling utama ia lah mengatakan kebenaran (ber ka ta yang baik) di hadapan penguasa yang zalim.” (HR Abu Daud). Keberanian tidak hanya diukur ketika seseorang angkat senjata dan berangkat berperang. Keberanian adalah konsistensi me nyampaikan sesuatu yang hak (benar) walau men dapatkan intervensi dari pe nguasa. Seperti mentalnya Ibnu Mas’ud yang sama sekali tak gentar membacakan Alquran di tengah-tengah kezaliman kafir Quraisy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement