Jumat 07 Dec 2018 17:51 WIB

Rahasia Kekuatan Sahabat Rasulullah

Iman menumbuhkan keyakinan untuk berani membela agama Allah.

Takwa (ilustrasi).
Foto:

Siapa menyangka, Abdullah bin Mas’ud muncul sebagai orang paling berani di antara semua sahabat. Padahal, ia direndah kan para sahabat lainnya. Be tis nya yang kecil serta tubuh yang kerdil membuatnya terlihat lucu dan terkesan bak orang yang lemah tak berdaya. Kehadirannya tak pernah dianggap serius di antara sahabat-sahabat nabi lainnya yang gagah perkasa.

Para sahabat yang gagah perkasa itu suatu kali bertaruh. Adakah di antara mereka yang punya keberanian membaca Alquran di depan Ka’bah? Saat itu lokasi Ka’bah masih dikerubungi kaum kafir Quraisy.

Mereka siap menggelandang siapa pun yang terindikasi ikut ajaran Nabi Muhammad SAW. Apalagi, sampai melakukan tindakan nekat seperti membacakan Alquran di tengah-tengah khalayak itu.

Ternyata Ibnu Mas’ud pun menyanggupinya. Awalnya para sahabat yang berbincang itu tak menggubris ucapan Ibnu Mas’ud. Mereka hanya tertawa sembari melihat betis Ibnu Mas’ud yang kecil dan tubuhnya yang kerdil. Namun, Ibnu Mas’ud membuktikannya.

Seorang Ibnu Mas’ud dengan tubuh kerdilnya berdiri di tengah khalayak dan membacakan Al qur an surah Thaha. Sudah dapat di duga, tubuh ringkih Ibnu Mas’ud menjadi bulan-bulanan kaum Kafir Quraisy. Hampir saja ia tewas kalau tak diselamatkan para sahabat Nabi lainnya.

Apakah Ibnu Mas’ud menyesal?

“Jika aku diberikan umur panjang hingga esok hari, esok akan kuulangi lagi perbuatanku ini,” ucap Ibnu Mas’ud. Sahabat-sa habat yang perkasa lainnya pun tertunduk. Mereka mencegah Ib nu Mas’ud untuk melakukan lagi tin dakan nekatnya itu. Sudah cukup sang sahabat kerdil membuktikan keberaniannya mengalahkan sahabat-sahabat perkasa lainnya.

Apakah yang membuat seorang Ibnu Mas’ud menjadi sedemikian berani? Karena keimanan sudah mengalir dalam darah dan sanubarinya. Inilah yang difirmankan Allah SWT dalam Alquran, “Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS Ali Imran [3]: 139).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement