Selasa 04 Dec 2018 07:07 WIB

Kisah Sang Pencuri Hidayah

Pencuri akhirnya bertobat dan menjadi seorang yang saleh.

Takwa (ilustrasi).
Foto:

Ia pun kemudian berwudhu dan shalat dua rakaat. Setelah melakukannya, ia berkata kepada sang ulama, “Wahai alim, apakah kau keberatan jika aku tinggal sementara waktu di sini? Aku ingin melakukan dua rakaat shalat lagi,” ujarnya dengan mata berkaca. Ia merasakan keajaiban dalam hatinya saat melakukan dua rakaat yang disarankan sang ulama.

Sang ulama pun menjawab, “Silakan, tetaplah disini, sebanyak apa pun rakaat yang Anda inginkan untuk dilakukan,” ujarnya.

Si pencuri pun senang. Bukan hanya tambahan dua rakaat, ia bahkan shalat sepanjang malam di rumah sang ulama. Ia terus beribadah hingga pagi hari. Saat pagi, si pencuri pamit. Sang ulama pun berkata padanya, “Pergilah dan jadilah orang baik,” ujarnya.

Namun, si pencuri berubah pikiran. Ia enggan pergi dari rumah sang ulama. Ia pun berkata, “Apakah kau keberatan jika aku tinggal di sini denganmu hari ini karena aku ingin berpuasa hari ini,” pintanya.

Sang ulama pun justru senang. “Tinggallah selama yang Anda inginkan,” kata si ulama.

Si pencuri pun kemudian tinggal bersama sang ulama selama beberapa hari. Ia selalu shalat tepat waktu dan tak pernah luput shalat malam. Ia juga sangat rajin berpuasa. Hingga kemudian, si pencuri memutuskan untuk pergi. Ia berkata kepada sang ulama, “Aku telah memutuskan untuk bertobat dari dosa-dosaku di waktu silam,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement