REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umar bin Khattab dikenal sebagai khalifah yang peduli dengan rakyat. Dia adalah seorang pemimpin yang tegas. Tidak hanya itu, Umar juga suka menolong rakyatnya.
Pada suatu hari, Umar bin Khattab melakukan perjalanan seorang diri ke luar kota. Dia ingin melihat langsung kondisi rakyat yang dipimpinnya.
Umar pun sampai di padang rumput. Dia melihat ada seorang anak yang sedang menggembala kambing-kambingnya. Umar sangat tertarik dengan kambing-kambing yang digembalakan anak itu. Dia pun menghampiri sang pengembala.
Umar berkata, "Wahai penggembala, banyak sekali kambing-kambingmu. Bersediakah kamu menjual seekor kambingmu itu kepadaku?"
"Maaf tuan, kambing-kambing ini bukan milikku. Aku hanya penggembala yang bekerja menerima upah saja. Kambing-kambing yang banyak ini adalah milik tuanku," jawab pengembala itu.
Umar pun terus membujuk pengembala itu untuk menjual kambing-kambing yang digembalakannya. Dia pun berkata, "Wahai pengembala, majikanmu tidak akan tahu jika kamu menjualnya kepadaku seekor saja. Karena tidak ada orang yang tahu jika kamu menjual seekor kambing milik majikanmu kepadaku."
Si penggembala menatap wajah Umar. Dia pun berkata, "Wahai tuan, engkau benar tidak ada satu pun orang yang tahu jika aku menjual seekor kambing milik majikanku. Tapi, di mana Allah, tuan? Dia selalu melihat apa yang diperbuat oleh makhluk-Nya."