Rabu 28 Nov 2018 05:30 WIB

Andy: Islam Membebaskanku Layaknya Kupu-Kupu

Ia berislam melalui proses pencarian.

Mualaf (ilustrasi)
Foto:

Sekolahnya berada di Kota Nitra. Ia berada jauh dari orang-orang yang ia kenal. Ia memulai semuanya dari nol. Namun Andy merasa lebih tenang, puas, dan seimbang.

Yang ia takutkan hanya akhir pekan. Karena ia harus menghabiskan dua hari masa liburnya di rumah. Ia selalu tak sabar menunggu waktu saat dirinya beranjak dewasa dan meninggalkan semua hal mengerikan yang dialaminya.

Satu pekan pada Januari 2005, Andy pergi mengunjungi kakaknya di Bratislava. Keduanya menghabiskan waktu bersama-sama. Saat acara makan malam, kakak Andy mengajak serta temannya. Teman Muslimnya.

Muslim ini begitu menarik perhatian Andy. Bahkan ketika ia berbicara tentang Islam. Andy selalu mendapatkan jawaban atas semua pertanyaanpertanyaannya di antaranya seorang Muslim? Apa yang dia percaya? Mengapa dia berbeda dariku? “Aku tidak bisa tidur malam itu. Aku ingin tahu lebih banyak.” ungkapnya.

Ia bahkan membandingkan pertemuannya dengan seorang Muslim dan berita-berita yang sering muncul di TV. Namun Andy memilih mengabaikan komentarkomentar miring tentang Islam. Ia ingin mempunyai pendapat sendiri tentang Muslim dan Islam.

Andy mencoba mengajak ayahnya diskusi mengenai Islam. Ayahnya memang tak tahu menahu mengenai Muslim, sehingga ia tak dapat memahami mereka. Ayahnya mempunyai persepsi mengerikan mengenai Islam. Ironis. “Aku mencoba mempersempit kesenjangan antara kami, namun belum berhasil saat itu,” ujarnya.

Beberapa hari kemudian, ia kembali bertemu dengan teman kakaknya ini. Dan topik yang dibicarakan masih seputar Islam dan Muslim. Ia belajar banyak hal baru yang menarik. Teman kakaknya meminjamkan banyak buku-buku yang mengupas Islam.

Secara perlahan informasi soal Islam yang ia terima berdampak langsung. Tidak tahu bagaimana harus bereaksi, tertawa atau menangis. Semua menjadi tak dapat dijelaskan. Pikiran berbeda tiba-tiba muncul. “Jauh di lubuk hati, aku merasa bergejolak,” katanya memaparkan.

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement