Rabu 07 Nov 2018 20:01 WIB

Menelusuri Jejak Islam di Asia Tenggara

Asia Tenggara adalah melting pot, tempat pertemuan berbagai kebudayaan.

Peta penyebaran Islam di Asia Tenggara.
Foto:

Gelombang penyebaran Islam semakin mantap pada abad ke-12 M. Menurut Azra, Islamisasi massal terjadi pada abad tersebut ketika para guru sufi datang memperkenalkan Islam kepada masyarakat lokal. Khususnya, sejak abad ke-13, Abbasiyah goncang akibat serangan Mongol.

Banyak guru tasawuf menumpang kapal dagang Muslim dari Timur Tengah. Praktik tasawuf ini diperkuat dengan kelompok-kelompok tarekat, seperti Syattariyah, Qadariyah, Naksyabandiyah, Khalwatiah, dan Kubrawiah. Kenyataan ini secara umum memengaruhi corak Islam setempat. Islam yang berkembang adalah Islam yang bersifat akomodatif (kalau tidak dikatakan sinkretik).

Secara umum, tasawuf lebih mudah diterima sebab ajaran ini dalam beberapa segi mampu menjembatani latar belakang masyarakat setempat yang dipengaruhi ajaran Hindu-Buddha dan kepercayaan lokal. Meski Islam tahap ini sangat diwarnai aspek tasawuf, itu tidak berarti aspek syariah diabaikan sama sekali.

Hal itu terlihat dari sikap para ulama, seperti Nuruddin ar-Raniri dan ketegasan Wali Songo dengan Syekh Siti Jenar yang menganut wahdatul wujud. Kecenderungan ke arah ortodoksi berangsur-angsur semakin kuat mulai abad ke-17.

Proses Islamisasi yang semakin masif juga tidak terlepas dari peran kesultanan. Proses Islamisasi itu bermula ketika raja setempat masuk Islam kemudian diikuti dominasi peranan kerajaan di tengah komunitas Muslim. Kerajaan tidak hanya berfungsi sebagai institusi politik, tetapi juga pembentukan institusi Muslim yang lain, seperti pendidikan dan peradilan.

Kesultanan juga menjadi patron bagi perkembangan intelektualitas dan kebudayaan Islam. Berdasarkan bukti arkeologis, Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Melayu-Nusantara. Kemudian, muncul Kesultanan Malaka, Aceh, Palembang, Riau, Tumasik, Perlak, Johor, Demak, Cirebon, Banten, Goa Tallo, Ternate Tidore, Banjar, dan Bima. Terdapat pula Kesultanan Sulu, Lanao, dan Maguindanao di Filipina, serta Kesultanan Brunei di Brunei Darussalam.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement