REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG— Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan hendaknya penyampaian dakwah agama tidak menimbulkan kebencian dan itu sesuai dengan ajaran Islam.
"Agama Islam selalu mengajarkan bahwa syiar tidak boleh mengandung unsur perpecahan,” katanya saat perayaan Hari Santri Nasional (HSN) di Palembang, Kamis (1/11).
Bahkan, kata dia, Islam selalu mengajarkan kedamaian terutama dalam menyampaikan pesan dan penyuluhan.
Oleh karena itu ia mengajak masyarakat menjaga daerah ini supaya selalu kondusif dengan menjaga kebersamaan seperti sekarang ini.
Dia mengapresiasi ribuan santri yang hadir penuh kebersamaan dan berlangsung tertib. Mereka membaur dengan semua kalangan termasuk orang tua secara tertib dan itu dapat dijadikan pelajaran adanya kekompakan.
“Ini menunjukan bahwa Sumsel cukup kondusif sehingga harus diperlihara bersama," katanya.
Sebagai Gubernur Sumsel, kata dia, dirinya akan bertekad selalu dekat dengan ulama dan umat dan pihaknya sepakat menghindari segala kekerasan karena Islam merupakan agama rahmatan lil'alamin.
Dia mengatakan, kebersamaan antara ulama dan umat sangat penting terutama untuk menjaga supaya Sumsel selalu kondusif.
"Saya mengucapkan selamat Hari Santri Nasional, ini baru kali pertama Provinsi Sumsel pada tingkat provinsi mengadakan perayaan hari santri," kata dia.
Herman Deru berjanji peringatan HSN akan dilaksanakan tiap tahun dengan berbagai tahapan supaya daerah ini semakin maju dan berkualitas.
Dia merasa bangga karena sekarang ini Sumsel tetap kompak dan itu sangat penting dalam membangun daerah.