Kamis 01 Nov 2018 06:00 WIB

Kiai Ma'ruf Amin: Bela Negara Itu Tugas Sejarah Santri

Berdiri tegaknya Indonesia tak terlepas dari peran santri.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berpidato saat menghadiri Silaturahim dan Ngopi Bareng di Ballroom Hotel Harris, Malang, Jawa Timur, Senin (29/10/2018).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berpidato saat menghadiri Silaturahim dan Ngopi Bareng di Ballroom Hotel Harris, Malang, Jawa Timur, Senin (29/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengatakan bagi santri membela negara merupakan tugas sejarah. Karena berdiri tegaknya Indonesia tak terlepas dari peran santri. "Karena itu, tidak mengherankan bila santri berdiri paling depan bila ada ancaman terhadap bangsa, ancaman terhadap NKRI, ancaman terhadap Pancasila," kata Kiai Ma'ruf saat memberikan tausiyah pada istighatsah kubro dalam rangka Hari Santri di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (31/10) malam.

Menurut Kiai Ma'ruf, setiap gerakan yang mengarah pada disitegrasi, pemisahan diri, maupun mendirikan negara dalam negara adalah bughot yang harus dilawan. Demikian pula dengan gerakan yang hendak mengganti Pancasila sebagai ideologi negara karena Pancasila merupakan kesepakatan bersama. "Pancasila itu kesepakatan bersama, titik temu sehingga negara ini berdiri seperti sekarang," tutur Kiai Ma'ruf.

Dia mengatakan, Hari Santri diangkat dari Fatwa Jihad Syekh Hasyim Asy'ari yang mendorong kalangan santri dan juga masyarakat berjuang habis-habisan mempertahankan kemerdekaan. "Semangat ini juga harus ada pada santri-santri 'zaman now'," ujar mantan Rais Aam PBNU itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement