Rabu 05 Sep 2018 11:00 WIB

Masjid Agung Sheikh Zayed Terpilih Masjid Paling Mengesankan

Masjid ini ditampilkan dalam buku Mosques: Splendors of Islam yang segera diluncurkan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi
Foto: BBC
Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan yang terletak di Abu Dhabi terpilih menjadi salah satu masjid kontemporer paling mengesankan di dunia. Masjid ini juga ditampilkan dalam sebuah buku Mosques: Splendors of Islam atau Masjid: Kemegahan Islam.

Buku ini menggambarkan berbagai arsitektur masjid yang ikonik dengan desain dan warisan budaya Islam. Penulis buku tersebut, Leyla Uluhanli berusaha mempromosikan dan mendukung budaya Islam yang unik kepada seluruh dunia.

Dilansir di GulfToday, Buku ini akan diluncurkan November 2018 mendatang. Peluncuran digelar bersamaan dengan peringatan tahunan Zayed dan 100 tahun sejak pendiri pelopor UEA dan nama dari salah satu masjid paling penting di abad 21, Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan.

Leyla yang lahir di Azerbaijan sangat dipengaruhi oleh latar belakangnya tentang Islam. Buku yang ia buat merupakan hasil dari ketertarikannya yang mendalam dan penelitian bertahun-tahun tentang arsitektur Islam.

Buku tersebut juga didukung oleh para cendekiawan terkemuka dalam budaya Islam, sejarah, dan arsitektur. Akan diselipkan pula foto asli dan arsip yang menakjubkan dari 53 masjid di dunia. Tidak hanya itu, akan ada narasi dari setiap masjid baik sejarah, arsitektur, desain, prasasti kaligrafi, dan signifikansi sekuler.

"Buku ini bagi saya pertama dan utamanya adalah sebuah kesempatan yang terhormat. Suatu kesempatan bagi saya untuk berbagi daya tarik dengan arsitektur yang rumit kepada seluruh dunia," ujarnya dilansir di GulfToday, Rabu (5/9).

Ia melanjutkan setelah dibesarkan di Azerbaijan, seumur hidupnya ia tidak pernah melepaskan latar belakangnya tersebut. Buku yang merupakan hasil ia belajar selama delapan tahun tentang studi visual dan skolastik kini menjadi sebuah penghargaan berharga bagi budaya Islam.

"Suatu kesempatan berharga bagi saya untuk berkontribusi dalam memberikan beberapa salinan buku ke berbagai perpustakaan dan pusat budaya semakin mengesahkan usaha saya," lanjut Leyla.

Sebagai bentuk dari upaya amal untuk mempromosikan budaya dan warisan Islam, Leyla akan menyumbangkan sejumlah buku untuk koleksi publik di Pusat Kebudayaan & Warisan Juma Al Majid, Pusat Kebudayaan dan Pemahaman Sheikh Mohammed. Juga ke pusat budaya dan perpustakaan lain di wilayah UEA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement