Senin 27 Aug 2018 15:07 WIB

Konferensi Rabithah Alam Islami Tekankan Prinsip Moderat

Konferensi mendorong penyusunan materi pendidikan Islam yang universal.

Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia) menyelenggarakan konferensi internasional di Makkah bertajuk 'Konsep Rahmat dan Keluwesan dalam Islam'.
Foto: ist
Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia) menyelenggarakan konferensi internasional di Makkah bertajuk 'Konsep Rahmat dan Keluwesan dalam Islam'.

REPUBLIKA.CO.ID,  MINA -- Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia) menyelenggarakan konferensi internasional di Makkah bertajuk 'Konsep Rahmat dan Keluwesan dalam Islam'. Konferensi ini diikuti oleh 500 cendekiawan muslim dari 76 negara, Jumat (24/8).

Acara yang bertempat di Hotel Rabithah di Mina itu dihadiri antara lain oleh Mufti Kerajaan Arab Saudi Syekh Abdul Aziz Abdullah Ali Syaikh, Sekretaris Jenderal Rabithah Muhammad Abdul Karim Al-Isa, dan Rektor Universitas Alquran Sudan Ahmad Said Sulaiman.

Dalam rekomendasi penutupnya, Rabithah menegaskan tentang urgensi pengembangan sarana dan metode penyampaian Islam yang sesuai dengan waktu, tempat dan kondisi. Namun, tetap menjaga identitas dan prinsip-prinsip Islam. Konsep ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap berbagai persoalan masyarakat di era modern.

Konferensi mendorong penyusunan materi pendidikan yang menjelaskan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan yang bersifat universal. Materi itu diharapkan dapat dimasukkan ke dalam kurikulum pengajaran di seluruh jurusan yang ada di universitas-universitas di negara-negara Islam dan Arab.

Konferensi juga mendorong studi dan penelitian secara lebih luas yang dapat makin mengokohkan prinsip kasih sayang (rahmat) dan keluwesan (si’ah) dalam Islam. Upaya ini dimaksudkan untuk menangkal segala bentuk pemikiran dekstruktif dan ekstrimis yang terus menyebarkan permusuhan dana kebencian di tengah masyarakat.

Organisasi yang didirikan pada dekade  60-an ini juga mengajak partisipasi media massa untuk bersama-sama menguatkan prinsip kasih sayang dan keluwesan Islam dalam kehidupan sehari-hari melalui materi dan program yang tepat.

Mufti Kerajaan Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz Abdullah Ali Syaikh yang memberikan sambutan pada pembukaan konferensi ini menegaskan bahwa Islam merupakan risalah yang membawa kabar gembira, kemudahan dan kasih sayang sekaligus melarang sikap berlebih-lebihan. Menurutnya, perbedaan tradisi dan lingkungan telah membawa pengaruh bahkan dalam ijtihad para ahli fikih.

Ketua Dewan Ulama Senior Arab Saudi ini menjelaskan bahwa salah satu bentuk sikap kasih sayang Islam adalah keharusan untuk bermuamalah yang baik terhadap nonmuslim dimana mereka mendapatkan hak-hak dan kebebasan dalam melaksanakan ibadah dan ritual.

Sementara itu, Sekjen Rabithah Muhammad Abdul Karim Al-Isa dalam sambutannya menekankan bahwa keluwesan dan kasih sayang merupakan prinsip agung dalam Islam yang dalam praktiknya berupaya direduksi oleh pihak-pihak tertentu karena dilatari oleh situasi ketidaktahuan atau sikap berlebih-lebihan.

Konferensi yang diselenggarakan usai pelaksanaan haji ini juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap upaya Kerajaan Arab Saudi, di bawah arahan Pelayan Dua Kota Suci (Khadimul Haramain) Raja Salman bin Abdul Aziz dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman, yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi kedua kota suci (Al-Haramain) dan para jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement