Kamis 02 Aug 2018 13:24 WIB

Dompet Dhuafa Tebar Hewan Kurban Hingga ke Pelosok Indonesia

Dompet Dhuafa menargetkan menyebar 25 ribu sapi.

Rep: karta raharja ucu/ Red: Ani Nursalikah
 Dompet Dhuafa (DD) menyalurkan hewan kurban.
Foto: Republika/Fuji EP
Dompet Dhuafa (DD) menyalurkan hewan kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA UTARA -- Lewat program Tebar Hewan Kurban (THK),  Dompet Dhuafa berbagi manfaat kepada warga di Indonesia bagian timur. Salah satu wilayah yang mendapatkan manfaat program THK adalah Halmahera Utara, Maluku Utara.

Dimas Muttaqhin,  tim distribusi THK Dompet Dhuafa menjelaskan program tersebut bertujuan membagikan manfaat hewan kurban ke wilayah-wilayah terpencil Indonesia. Sehingga sebaran daging hewan kurban tidak hanya dirasakan masyarakat di perkotaan,  tetapi juga masyarakat di wilayah terpencil yang bahkan tidak pernah merasakan daging sapi.

"Salah satu wilayah yang menerima manfaat ada di Desa Tapasoho,  Kecamatan Malifut,  Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara," kata Dimas saat berbincang dengan Republika.co.id, Rabu (1/7/) malam.

Dimas menjelaskan, Dompet Dhuafa menargetkan 25 ribu sapi yang akan disebar ke seluruh Indonesia yang terbagi menjadi tiga zona. Zona A wilayah Sumatra dan Jawa, zona B Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia tengah, sementara zona C ada di NTT, NTB, Maluku, dan Sulawesi. Di Halmahera, mendapatkan kuota 25 sapi yang akan disembelih dan dagingnya didistribusikan ke wilayah sekitar.

"Sapi-sapi itu didapat dari kelompok peternak yang dirangkul Dompet Dhuafa," kata dia.

Sapi-sapi yang akan ditetapkan sebagai hewan kurban, kata Dimas, didapatkan dari para peternak yang menjadi mitra. Namun, sapi-sapi yang akan menjadi hewan kurban memiliki kriteria dan wajib melewati quality control (QC).

"Hewan harus sehat, jantan, bobot sapi sekitar 250-300 kilogram, dan berusia dua tahun," ujar Dimas.

Donatur Dompet Dhuafa menyebar di Indonesia dan luar negeri, seperti Korea, Jepang,  Australia, AS, Korsel dan Hong Kong. "Kebanyakan WNI ingin korbannya disalurkan ke Indonesia dan kita fasilitasi," kata Dimas.

Di Desa Tapasoho ini, kata Dimas, program THK dimulai pada akhir 2014. Dompet Dhuafa memberikan bantuan 40 sapi, 30 betina dan 10 jantan kepada kelompok peternak.

"Alhamdulillah, sekarang berkembang dari 40 sapi menjadi 105 sapi," kata Yusri Samsi, salah seorang peternak yang juga sekretaris Kelompok Peternak Desa Tapasoho yang ikut berbincang dengan Republika.co.id.

Yusri mengaku mendapatkan banyak manfaat menjadi mitra Dompet Dhuafa. "Kami jadi bisa merasakan daging kurban," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement