Sabtu 28 Jul 2018 12:35 WIB

Pengawasan Hewan Kurban Diperketat

Hewan kurban harus dilengkapi surat kesehatan hewan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Agung Sasongko
Hewan kurban
Foto: Antara
Hewan kurban

REPUBLIKA.CO.ID,  PURBALINGGA --  Menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, pengawasan hewan kurban baik yang berada di Kabupaten Purbalingga maupun yang akan dikirim ke luar daerah akan diawasi lebih ketat. ''Hal ini kita lakukan untuk memastikan agar ternak yang dijadikan hewan kurban benar-benar sehat,'' jelas Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga,  Maharsi Wulan, Kamis (26/7).

Khusus untuk pengawasan hewan kurban yang dikirim ke luar daerah, Wulan menyebutkan, hewan kurban yang dikirim dari Purbalingga harus dilengkapi dengan surat kesehatan hewan. Data pengiriman ternak ini bahkan dilaporkan pada pemerintah pusat secara online.

''Dengan demikian, semua hewan kurban yang dikirim ke luar daerah sudah melalui proses pemeriksaan. Bila mereka diperjalanan mendapat pemeriksaan dari petugas lalu lintas ternak, maka tinggal menunjukkan surat pemeriksaan tersebut,'' jelasnya.

Selain mengintensifkan pemeriksaan kesehatan ternah, Wulan juga menyebutkan, saat ini pihaknya juga intensif menggelar pelatihan penyembelihan hewan kurban secara halal. Hal ini dilakukan agar proses penyembelihan yang akan dilakukan kelak, benar-benar sesuai dengan kaidah agama.

''Pelatihannya, tidak hanya mengenai tatacara penyembelihan saja. Tapi juga mulai dari cara memperlakukan ternak yang akan disembelih, saat menyembelih, hingga pemeriksaan kondisi ternak,'' katanya.

Menurutnya, pada saat Idul Adha mendatang, pihaknya akan menerjunkan 34 personil dari Dinas Peternakan dan 18 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Mereka akan disebar di 18 kecamatan wilayah Purbalingga. Salah satu yang akan diawasi oleh para petugas, adalah mengenai adanya cacing hati pada hewan kurban.

Berdasarkan data, dia menyatakan, temuan hewan kurban yang mengandung cacing hati pada tahun 2017 tercatat ada pada sapi sebanyak 118 ekor dan kambing sebanyak 14 ekor. Jumlah ini menurutnya mengalami penurunan sebanyak 50 persen dibanding tahun sebelumnya.

''118 ekor itu dihitung dari 2.150 ekor sapi yang dipotong. Sedanhkan 14 ekor kambing yang mengandung cacing hati, dihitung dari 5.450 ekor kambing yang dipotong. Dengan demikian, prosentasinya sudah sangat kecil,'' jelasnya.

Dia berharap, pada tahun ini temuan cacing hati pada daging kurban dapat lebih diminimalisir. Untuk itu, dia menyatakan pihaknya sudah mendistribusikan obat cacing hati di kalangan peternak yang ternaknya diduga mengidap cacing hati. ''Kami dari dinas sudah menyediakan obat cacing yang cukup bagi mengobati sekitar 500 hewan kurban,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement