REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Alquran surah an-Naml ayat 30, Allah SWT menerangkan kisah tentang Nabi Sulaiman AS yang berkirim surat kepada Ratu Balqis. Terjemahan ayat itu, "Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: 'Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.'"
Terkait ayat tersebut Nabi Muhammad SAW menerangkan, sebagaimana diriwayatkan Ibnu Mardawaih dari Buraidah. Beliau bersabda, "Telah diturunkan kepadaku satu ayat yang tidak pernah diturunkan kepada seorang nabi pun selain Nabi Sulaiman dan aku, yaitu Bismillahir rahmanir rahiim."
Utsman bin Affan pernah bertanya tentang makna basmalah, maka beliau shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Sesungguhnya ia adalah salah satu dari nama-nama Allah yang agung, begitu dekatnya basmalah dengan nama Allah, seperti dekatnya biji mata yang hitam dengan biji mata yang putih."
Menurut penjelasan para ahli tafsir, setidaknya ada empat makna yang terkandung dalam basmalah.
Pertama, kata bi kalau dikaitkan dengan ''kekuasaan dan pertolongan'', maka si pengucap menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukannya terlaksana atas kekuasaan Allah. Dia memohon pertolongan-Nya agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik dan sempurna.
Kedua, rahasia penting mengapa basmalah didahulukan bagi semua pekerjaan. Hal itu erat kaitannya dengan prinsip tauhid ''laa ilaaha illa Allah''. Yakni, dengan menjadikan Allah sebagai sebab utama dalam semua tindakan.




