REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memberikan pemahaman tentang Islam ke berbagai kalangan, Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) telah melaksanakan program berdakwah di beragam tempat, tidak terkecuali di area lokalisasi. Meski tidak dilakukan Ikadi pusat, kegiatan dengan target Pekerja Seks Komersial (PSK) sudah dilakukan cabang di beberapa daerah, seperti Surabaya.
Dalam realisasinya, Ikadi bekerja sama dengan lembaga yang lebih memahami karakter daerah tersebut. "Ketika kami diminta terlibat, ada perwakilan cabang ke sana. Tidak sekadar ke lokalisasi, dakwah kami juga ke penjara-penjara," ujar Ketua Umum Ikadi, Ahmad Satori Ismail, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (13/5).
Saat pelaksanaan, pendekatan dakwah difokuskan pada sisi agamis atau keagamaan supaya keimanan PSK tambah kuat. Tidak hanya itu, kaitan dengan ekonomi juga diperhatikan, termasuk meningkatkan keahlian para peserta dakwah. Misalnya, belajar menjahit atau membuat kerajinan tangan yang mampu menghasilkan uang.
Satori menuturkan, tujuan dakwah di bidang ekonomi ini adalah agar peserta bisa mandiri. Jadi, selain dari sisi agama, kekuatan mereka di sisi lain juga diperhatikan seperti pemenuhan kebutuhan ekonomi.
Unsur lain dalam dakwah di area lokalisasi adalah penerimaan masyarakat. Satori berharap, keluarga, saudara, dan tetangga PSK bisa menerima kehadiran mereka kembali. "Mereka memang sempat 'terpeleset' ke suatu dosa, tapi jangan sampai masyarakat menjelekkan. Justru, orang terdekat harus bisa mengajak mereka berkegiatan positif, misal aktif pengajian," ucapnya.