Kamis 26 Apr 2018 04:12 WIB

Ottoman Wariskan Beragam Kuliner yang Khas, Apa Saja?

Kuliner Ottoman adalah perpaduan kuliner khas masing-masing wilayah yang dikuasainya.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Era Dinasti Ottoman.
Foto: Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesultanan Turki Usmani (Ottoman) mewariskan beragam kuliner yang khas. Kuliner warisan istana Ottoman merupakan kombinasi dari beragam makanan khas di wilayah yang pernah dikuasai kekhalifahan Islam itu.

Kuliner Ottoman adalah campuran makanan Arab, Afrika Utara, Balkan, Laut Hitam Utara, Anatolia, Kepulauan Aegea, Kaukasus dan Persia.Kuliner Ottoman mencapai puncak kejayaan nya pada abad ke-16, saat ekonomi dan poli tik adidaya itu berada di puncak keemasannya.

Kekhasan rasa kuliner warisan Ottoman ada pada rempah-rempahnya.Pada akhir abad ke-15 M, istana Kesultanan Ottoman menggunakan 20 jenis rempah-rempah untuk aneka makanan yang dihidangkan.Namun, pada kuartal terakhir abad ke-16, jumlah rempah-rempah yang digu- nakan untuk memasak aneka hidangan istana Ot- toman bertambah menjadi 200 jenis.Meningkatnya peng gunaan jumlah rempah-rempah menunjukkan begitu tingginya selera kuliner dinasti ini.

Tingginya selera Istana Ottoman juga diperkaya dengan budaya kuliner kesultanan yang pernah menjadi adidaya dunia itu.Berikut ini adalah tiga budaya kuliner di lingkungan Istana Ottoman pada masa kejayaannya seperti dikutip dari laman muslimheritage.com:

Etiket Makan di Istana Ottoman

Di istana Ottoman, terdapat aturan dan etiket makan. Ada beberapa aturan eti ket yang mengatur siapa yang akan duduk di meja mana dan aturan lain yang harus dipatuhi selama makan.Tempat duduk meja disusun menurut hierarki.Setelah penerapan Kode Organisasi Mehmed II, Sultan hanya makan dengan keluarga mereka.Wazir agung dan kepala bendahara, wazir, benda- hara lain dan nianci (kanselir, sek retaris) berbagi dua meja yang berbeda.Untuk hakim militer mereka biasa mengatur meja lain.

Setelah pejabat tingkat tinggi mening- galkan meja, jajaran yang lebih rendah akan duduk di meja yang sama dan makan apa pun yang tersisa dari sebelumnya.Meja-meja itu, yang mencerminkan kemurahan hati Sultan, menjamin pengabdian di antara para pejabat tinggi dan rendah. Dengan demikian, mereka memiliki fungsi simbolis.

Jam Makan

Rumah tangga istana memiliki jadwal makan dua kali sehari.Yakni, sarapan pagi dan makan malam setelah shalat Maghrib.Makanan disajikan di meja pendek yang disebut bulgari dan semua orang duduk di lantai ketika makan.Hanya ketika ada tamu dari negara luar, mereka disediakan bangku.

Waktu makan tidaklah lama, singkat saja.Kecuali jika ada duta besar asing.Makanan disajikan di piring besar dan semua orang yang duduk di sekitar meja makan dengan piring saji di tengah.Di is tana, piring emas, perak, dan porselen digunakan.Namun, peralatan dapur ini diperuntukkan bagi sebagian bangsawan, sebagian besar lainnya menggunakan panci terbuat dari tembaga berlapis timah.

Tidak ada pisau dan garpu di atas meja, sebaliknya, untuk bangsawan mereka menggunakan sendok permata. Sementara yang lain menyantap makanan mereka dengan sendok kayu.

Makanan Pokok Istana Ottoman

Budaya makan di Istana Ottoman menggabungkan tradisi Timur dan Barat. Kebiasaan makan di Istana Ottoman tidak hanya didasarkan pada satu atau lebih makanan pokok, produk apapun dikonsumsi dengan seimbang. Daging, gandum, beras, dan mentega dikonsumsi secara seimbang dalam menu-menu yang dihidangkan. Orang Turki menyukai daging dan susu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement