Jumat 30 Mar 2018 21:10 WIB

1.000 Beasiswa Tahfizh Qur'an di 11 Tahun PPPA

Pada Kamis Kemarin, PPPA Daarul Qur'an genap berusia 11 tahun.

 program beasiswa tahfizh qur'an (BTQ) Daarul Quran.
Foto: Istimewa
program beasiswa tahfizh qur'an (BTQ) Daarul Quran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Kamis Kemarin, PPPA Daarul Qur'an genap berusia 11 tahun. Gerakan yang berawal dari sudut sempit sebuah mushala di Bulak Santri, Tangerang, ini terus berproses dalam misi besar mencetak sebanyak-banyaknya penghafal Alqur'an di Indonesia.

Dalam 11 tahun kiprahnya dalam dakwah Alqur'an di Indonesia ini, lembaga yang didirikan Ustaz Yusuf Mansur, ini terus mencanangkan sejumlah program guna mencetak sumber daya manusia Indonesia berbasis tahfizhul qur'an.

Bila sebelumnya ada gerakan rumah tahfizh, yang kini telah berdiri di Indonesia dan luar negeri, PPPA kini menggulirkan program beasiswa tahfizh qur'an (BTQ) yang  menyasar mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi negeri untuk diberikan bantuan pendidikan sekaligus  ilmu kepemimpinan bedasar tahfizhul qur'an.

"Lewat program ini kami berharap nantinya hadir pemimpin-pemimpin Indonesia yang tidak hanya cerdas dalam pemikiran tetapi juga cerdas secara ruhani sehingga bisa membawa negeri ini menjadi negeri yang rahmatan lil 'alamin" ujar Tarmizi Ashidiq, direktur eksekutif PPPA Daarul Qur'an, saat memberikan sambutan dalam kegiatan corporate gathering di Semarang, Kamis (29/3).

Kegiatan corporate gathering dibuat dengan mengundang sejumlah donatur dan calon donatur PPPA Daarul Qur'an Semarang. Acara ini juga dihadiri oleh Kaesang Pangarep, putra ketiga presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Lewat gerakan BTQ, Tarmizi menargetkan 1000 mahasiswa akan mendapatkan manfaat yang nantinya tidak hanya akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan tetapi juga mendapatkan pembinaan dalam domain agama, pengembangan diri, kepemimpinan dan sosial.

"Tantangan Indonesia ke depan makin berat. Untuk itu kita sejak dini harus menyiapkan generasi pemimpin Indonesia yang akan menghadapi tantangan tersebut. Ini tugas kita bersama" ujar Tarmizi.

Menurut Tarmizi banyak anak-anak cerdas di Indonesia yang terpaksa tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi karena keterbatasan biaya. Maka lewat program BTQ ini diharapkan bisa mewujudkan mimpi sekaligus harapan mereka untuk  berbuat yang lebih baik tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk masyarakat luas.

Dalam kegiatan ini secara simbolis juga diserahkan bantuan dari BNI Syariah Yogyakarta sebesar 30 juta rupiah untuk pembangunan pipanisasi di Dusun Cuntel yang terletak di kaki Gunung Merbabu, Jawa Tengah, selain dari BNI Syariah juga disalurkan donasi dari kerohanian mahasiswa Universitas Negeri Semarang sebesar 35 juta rupiah untuk pipanisasi di Dusun Cuntel. Serta donasi dari keluarga bapak Haji Imam sebesar 336 juta rupiah untuk pengadaan mobile quran dan pembangunan pensatren tahfizh Daarul Qur'an Semarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement