Rabu 05 Apr 2017 19:41 WIB

Ini Kiprah PPPA Daarul Qur'an Selama Satu Dekade

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Dirut PPPA Daarul Quran Anwar Sani (kedua kiri) bersama Ketua 1 PPPA DQ Ahmad Jamil, CEO One Quran Ismal Zeva, dan Ketua 3 PPPA DQ Tarmizi Asshidik saat meluncurkan aplikasi One Quran pada acara Milad dan Paparan Publik Satu Dekade PPPA Daarul Quran di Jakarta, Rabu (5/4).
Foto: Republika/ Wihdan
Dirut PPPA Daarul Quran Anwar Sani (kedua kiri) bersama Ketua 1 PPPA DQ Ahmad Jamil, CEO One Quran Ismal Zeva, dan Ketua 3 PPPA DQ Tarmizi Asshidik saat meluncurkan aplikasi One Quran pada acara Milad dan Paparan Publik Satu Dekade PPPA Daarul Quran di Jakarta, Rabu (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Pembibitan Penghafal Al Qur'an (PPPA) Daarul Qur'an tanpa terasa telah memasuki usia sepuluh tahun. Peringatan pun digelar dengan mengangkat tema Nyata untuk Indonesia.

Pada bidang pendidikan dan dakwah, PPPA Daarul Qur'an turut mendirikan Pesantren Tahfidh Daarul Qur'an, telah berdiri di enam kota dengan 4.100 santri. Untuk Pesantren Takhassus Full Beasiswa sudah berdiri di lima tempat yaitu Bangun Reksa, Kemang, Cimanggis, Cikarang, dan Cinagara dengan 192 santri.

Sebanyak 806 Rumah Tahfiz dengan 19.000 santri di seluruh Indonesia telah berdiri. Qur'an Call New Edition, kini telah digunakan 29 santri yang tersebar di 34 provinsi. Sedangkan, BTQ for Leaders diberi ke 68 pelajar, santri atau mahasiswa-mahasiswa penghafal Qur'an di 22 Perguruan Tinggi Negeri.

Setidaknya, 100 ribu anak-anak telah menerima manfaat Mobile Qur'an yang telah menelusuri Nusantara di 80 lebih titik.  Simpatik guru jadi program bantuan honor guru, dai, dan para pendakwah Alqur'an, yang telah mengabdi miminal tiga tahun. PPPA Daarul Qur'an turut mendirikan STMIK Antar Bangsa.

Dalam bidang sosial kemanusiaan, PPPA Daarul Qur'an memiliki program Kampung Qur'an yang telah berdiri di lima tempat yaitu Rukem, Merapi, Oe Ue, Lembana dan Jailolo. Program ini meliputi program fisik melalui infrastruktur dan hunian, dan program non-fisik seperti pemberdayaan DuQu Preneur.

Ambulans hadir 24 jam untuk gratis untuk masyarakat, dengan delapan kabupaten menerima manfaat program ini. Sedangkan, 3.310 jiwa di lima provinsi dan delapan kota terdampak bencana, telah menerima Santri Siaga Bencana (Sigab). Senyum Mustahik melayani 2.000 jiwa di 16 provinsi dan 82 kota.

Tim Kampung Bersih (Kasih) baik di pusat maupun cabang, berjelajah ke masjid-masjid dan kampung-kampung. Prinsipnya kebersihan sebagaian dari iman. Baru-baru ini, PPPA Daarul Qur'an membangun Jalan Kehidupan di Kampung Kukuk Sumpang dan Jembatan Kehidupan di Desa Ciseureuheun.

Melalui DuQu Travel, PPPA Daarul Qur'an berangkatkan gratis penghafal Qur'an lewat program Sedekah Umrah. Program turut diberikan kepada mereka pejuang dakwah seperti para pengajar pesantren, guru ngaji dan pengasuh Rumah Tahfizh yang punya mimpi ke Tanah Suci.

Penghimpunan dana dari masyarakat dilakukan sejak 2007-2016 berjumlah 671.352.623.502 rupiah dan dana yang disalurkan 655.841.176.371 rupiah. Penerima manfaat tersebar di 411 kabupaten, 34 provinsi dan tujuh negara seperti Jalur Gaza, Aleppo, Capetown, Mesir, Hongkong, Jepang, dan tentu di Indonesia.

Keberadaan PPPA Daarul Qur'an tidak lepas dari dukungan Paytren. Pada puncak peringatan, turut ditandatangani yaitu komitmen sedekah mitra Paytren senilai Rp 10 miliar. Ada pula Ceremony DaQu Sinergi, program bersama 22 Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia 

Pada peringatan sedekade PPPA Darul Qur'an, diluncurkan One Qur'an yang merupakan lanjutan dari program Qur'an Call. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi yang mempertemukan siapa saja yang ingin mempelajari Alquran langsung dengan gurunya lewat gadget saja.

"Jadi, tidak ada alasan lagi tidak belajar Alquran," kata Pendiri PPPA Darul Qur'an Ustaz Yusuf Mansur kepada Republika usai menghadiri peringatan sedekade PPPA Daarul Qur'an, Rabu (5/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement