REPUBLIKA.CO.ID, WOKING -- Masjid Shah Jahan di Woking, Inggris menjadi rumah ibadah Muslim pertama yang terdaftar sebagai Grade I oleh pemerintah. Bangunan yang masuk daftar ini memiliki arsitektur khusus atau bersejarah sehingga penting dilindungi.
Dalam laman Historic England, bangunan terdaftar dianggap penting secara nasional. Dengan demikian, dia memiliki perlindungan hukum ekstra dalam sistem perencanaan. Sementara kategori Grade I diberikan pada bangunan yang memiliki nilai tertinggi.
Dilansir di My Salaam, pendaftaran tersebut bermakna pemerintah Inggris mengakui pentingnya sejarah, arsitektur, dan budaya masjid yang luar biasa. Inggris menempatkan Masjid Shah Jahan sejajar dengan monumen bersejarah Inggris lainnya, termasuk Istana Buckingham. Berikut ini sembilan fakta menakjubkan tentang Masjid Shah Jahan yang tak banyak diketahui.
1. Menjadi Tujuan Utama Pembangun Masjid di Kawasan Inggris dan Eropa Utara
Tak ada bangunan lain yang dibangun khusus untuk masjid di kawasan Inggris dan Eropa Utara sebelum 1889. Pembangunan Masjid Shah Jahan selesai pada tahun tersebut.
2. Dibangun Orang Yahudi
Gottlieb Wilhelm Leitner adalah seorang ahli bahasa Hungaria-Yahudi yang menghabiskan bertahun-tahun di India. Dia membangun masjid sebagai bagian dari institut oriental di kota Woking.
Leitner terdaftar sebagai seorang Yahudi saat lahir. Namun, dalam aplikasi naturalisasi di Inggris, dia beragama Kristen dan belajar Islam secara ekstensif sehingga menimbulkan klaim, dia juga seorang Muslim.
3. Dinamai Setelah Ada Dukungan Begum dari India
Sultan Shah Jahan Begum, penguasa Bhopal, India mendukung pembangunan masjid dengan sumbangan sebesar 5.000 poundsterling untuk biaya konstruksi.
4. Arah Kiblat Dikonfirmasi Seorang Kapten Kapal
Menurut laporan surat kabar pada 1889, kapten perusahaan pelayaran dan logistik Inggris adalah pengunjung setia lokasi konstruksi antara pukul 16.00 dan 18.00. Ia ingin memastikan mihrab masjid (arah kiblat masjid) benar-benar selaras menuju Kota Suci, Makkah.
5. Awal Rumah Bagi Muslim Inggis
Sejumlah tokoh seperti, Yang Mulia Rowland George Allanson Allanson-Winn, Baron Headley kelima dari Agadhoe, dan penerjemah Alquran terkenal di dunia Marmaduke Pickthall, lebih dikenal sebagai Lord Headley, memainkan peran penting dalam memajukan Islam di Inggris dan melakukan haji pada 1923. Pickthall sering menjadi imam di Masjid Shah Jahan.
6. Dikunjungi Pemimpin Muslim Dunia
Mereka yang pernah masuk termasuk, Sultan Jahan Begum, putri dari pendonor terbesar masjid (1925), pangeran mahkota Saudi Amir Saud (1935), Kaisar Abyssinia, Yang Mulia Kaisar Haile Selassie (1936), Muhammad Ali Jinnah, pendiri Pakistan (1932), Agha Khan, Yang Mulia Sir Muhammad Shah (1957), dan Duke of Kent, Pangeran Edward (2003).
7. Kelahiran Nama Pakistan
Sejumlah sumber menyebut terjadi serangkaian pertemuan pada musim panas 1936 di masjid tersebut. Pertemuan diketuai oleh Choudhry Rehmat Ali, menyebabkan usulan nama Pakistan untuk sebuah Tanah Air Muslim di India Utara. Nama itu dikatakan kombinasi dari kata Pak yang berarti murni dan Stan yang berarti tanah.
8. Salah Satu Rumah Penerbitan Muslim Awal Inggris
Pada Februari 1913, majalah Muslim India dan majalah Islamic Review terbit dari dalam masjid itu. Hingga 1980-an, masjid menjadi lokasi publikasi Islamic Review. Masjid tersebut juga merupakan rumah bagi perpustakaan Muslim Basheer dan Woking Muslim Literary Trust, yang keduanya menerbitkan literatur Islam.
9. Berada di Kawasan Situs Muslim Inggris
Woking juga merupakan rumah bagi situs pemakaman pertama bagi tentara Muslim, saat ini, dikenal sebagai Peace Gardens. Situs pemakaman Muslim itu merupakan yang pertama di Inggis. Masih berada di dalam Pemakaman Brookwood.