REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) menyerukan para dai di seluruh Indonesia agar dapat mendorong dan memperkuat kemandirian ekonomi melalui jejaring umat dalam upaya membantu pembangunan bangsa. Perkuatan kemandirian ekonomi umat tersebut tertuang dalam 10 butir rekomendasi yang dihasilkan Silahturahmim Nasional Ikadi, 2-4 Maret 2018 di Padang, Sumatera Barat.
Ketua Umum Ikadi KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, jika Umat Islam bangkit dan mandiri secara ekonomi maka akan berpengaruh signifikan terhadap pembangunan Indonesia. "Khususnya para dai diharapkan dapat menggunakan potensi dan jaringan yang ada untuk memperkokoh ekonomi umat," katanya, Ahad (4/3).
Dia mengatakan, Ikadi memberikan perhatian lebih kepada daerah yang menggunakan jaringannya, sehingga dapat mandiri secara ekonomi. Misalnya, kata dia, telah adanya koperasi syariah yang berguna untuk kepentingan bersama dan diharapkan dapat lebih maju di masa yang akan datang. "Sehingga dengan itu dapat mendukung kemandirian ekonomi umat," tambahnya.
Selain menyerukan tentang memperkuat kemandirian ekonomi umat, Ikadi juga mengimbau, kepada seluruh dai agar meningkatkan dan mengokohkan dakwah rahmatan lil 'alamin, sebagai perekat kesatuan bangsa dengan mengoptimalkan seluruh sarana dan media, terutama media sosial.
Ikadi juga mengimbau kepada para dai dan tokoh agama untuk senantiasa melakukan langkah-langkah koordinatif, sistematis dan masif guna membendung dan membentengi umat dari arus deras pemikiran dan aliran keagamaan yang sangat potensial menghancurkan akidah dan mengancam keutuhan NKRI.
Menyerukan kepada para dai untuk memandu umat dalam Pemilukada tahun 2018 agar cerdas dan bertanggung jawab serta menghindari politik uang dalam memilih pemimpin terbaik yang dapat membawa kemaslahatan umat dan bangsa.
Mengajak kepada umat dan bangsa Indonesia untuk bersatu padu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat merusak ideologi, nilai-nilai dan moralitas masyarakat dan bangsa.
Menolak dengan tegas dan mewaspadai gerakan sistematis dan masif penyimpangan perilaku, terutama LGBT, dengan senantiasa melakukan dialog persuasif dengan harapan mereka kembali kepada fitrahnya.
Mendukung peran aktif pemerintah dalam menyelesaikan konflik horizontal di berbagai negara, khususnya Palestina dan Suriah, menegaskan posisi Ikadi sebagai sahabat bagi ormas dan mitra strategis pemerintah dalam membangun umat dan bangsa.
Menginstruksikan kepada dai Ikadi di seluruh Indonesia untuk melaksanakan Konsep Pembinaan Dai Ikadi, serta membentuk badan wakaf yang mengelola aset wakaf Ikadi dan upaya pengendalian dana lainnya guna mendukung program-program Ikadi