REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera meluncurkan program Koperasi Santri. Program ini untuk menunjang perekonomian para santri yang tinggal di pesanten.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, rencananya peresmian program ini akan dimulai di salah satu pesantren di Karawang, Jawa Barat. "Besok itu akan ada launching di pesantren di Karawang," kata Darmin di Istana Negara, Rabu (28/2).
Ia mengakui, program ini belum terharmonisasi secara baik dari segi model bisnis. Namun dengan peresmian diharap semua pihak bisa semakin baik dalam menunjang program perekonomian umat ini.
Dalam program ini pemerintah tidak memberikan suntikan dana secara langsung, tapi melalui kredit usaha rakyat (KUR). Nantinya akan ada kerja sama dengan dunia usaha sebagai pembeli atau offtaker. Program ekonomi umat ini model bisnisnya tidak akan dilakukan terlalu beragam, sehingga para offtaker tidak kesulitan ketika membeli produk dari koperasi santri.
Di sisi lain melalui program ini juga harus dibuat semacam kelompok usaha, misalnya kelompok petani, kelompok pengrajin, atau kelompok usaha lainnya. Kemudian dibuat standar produk dengan kualitas dibutuhkan para offtaker agar para pelaku usaha tidak kebingungan ketika menjajakan kembali produk ini ke masyarakat.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengatakan, Presiden Jokowi sangat serius mempersiapkan program ini karena akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. "Kita membicarakan program-program yang lebih kongkrit lagi di mana pusat-pusat umat seperti pesantren seperti juga berbagai komunitas. Itu kita gerakan untuk mengambil bagian dalam rangka pemberdayaan ekonomi," kata Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin pun menyebut sudah ada beberapa lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan program ini. Dengan demikiaan diharap masyarakat dari berbagai elemen termasuk di lingkungan pesantren bisa ikut serta menunjang perekonomian dan yang terpenting adalah meningatkan perekonomian di sekitarnya.