Sabtu 24 Feb 2018 07:56 WIB

Ini Metode Menghafal Alquran Ala Gaza

Yang membedakan metode ini hanya teknik menghafalnya saja.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Direktur SADAQA Afwan Riyadi (kanan) didampingin Direktur Hubungan Luar Negeri SADAQA Ahmad Rofiqy (kiri) memberi keterangan pers, terkait ajakan untuk membantu anak yatim Palestina, Jumat (5/1).
Foto: Republika/Muhyiddin
Direktur SADAQA Afwan Riyadi (kanan) didampingin Direktur Hubungan Luar Negeri SADAQA Ahmad Rofiqy (kiri) memberi keterangan pers, terkait ajakan untuk membantu anak yatim Palestina, Jumat (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sadaqa bersama Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (PP Ikadi) akan mengembangkan metode menghafal Alquran ala Gaza di Indonesia. Menghafal Alquran ala Gaza sudah diterapkan Darul Qur'an Wa Sunnah di Gaza, mereka sudah menghasilkan banyak penghafal Alquran setiap tahunnya.

Direktur Utama Sadaqa, Afwan Riyadi mengatakan, cara menghafal Alquran ala Gaza satu ayat dibaca berulang-ulang sampai hafal. Saat menghafal ayat berikutnya, ayat sebelumnya yang sudah hafal tetap dibaca lagi. Sehingga keterkaitan ayat satu dengan ayat selanjutnya tidak lupa.

"Mereka biasanya dalam menghafal satu ayat diulang-ulang, kemudian ditambahkan satu kata setelahnya, misalnya bismillahirrahmanirrahim, alif lam mim, dzalika," kata Afwan kepada Republika.co.id, Jumat (23/2).

Jadi, dia  menerangkan, ayat pertama alif lam mim, dikaitkan dengan satu kata pada ayat berikutnya. Metode menghafal Alquran ala Gaza sudah diterapkan Darul Qur'an Wa Sunnah di Gaza sejak dulu. Mereka setiap tahun banyak melahirkan penghafal Alquran. Apakah metode ini akan cocok jika diterapkan di Indonesia, Sadaqa akan melihatnya.

Afwan menyampaikan, guru-guru penghafal Alquran di sekolah dan pesantren akan menjadi sasaran pertama untuk mempelajari metode menghafal Alquran ala Gaza. Kemudian, mereka akan menerapkan metode yang sudah dipelajarinya di lembaga masing-masing tempat mereka mengajar.

Baca Juga: Ikadi dan Sadaqa Kembangkan Metode Hafal Alquran ala Gaza

Direktur Penelitian dan pengembangan (Litbang) Sadaqa, Ustaz Ahmad Rofiqi menjelaskan, teknik menghafal ayat Alquran ala Gaza berbeda. Tapi, jadwal menghafal Alquran tidak terlalu berbeda dengan pesantren lainnya.

"Yang membedakan itu hanya teknik menghafalnya saja, metode tahfiz di Indonesia biasanya menggunakan teknik tikrar, seperti yang kita ketahui teknik tikrar-nya sedikit berbeda," ujarnya.

Ia menerangkan, saat menghafal ayat Alquran, ada ayat yang dibaca dengan cepat di akhirnya. Saat membaca ayat pertama, kemudian perpindahan ke ayat berikutnya menggunakan kata kunci. Kata kunci fungsinya agar ketika membaca ayat pertama, kemudian pindah ke ayat berikutnya tidak lupa membaca ayat yang mana.

Sebab, dikatakan Ustaz Rofiqi, biasanya orang yang menghafal Alquran kehilangan (lupa) beberapa ayat saat mau pindah ayat berikutnya. Kelemahan ini diatasi dengan adanya pembukaan pada kata pertama di ayat berikutnya sebagai kata kunci. "Kalau kita sudah pegang kata pertama di ayat berikutnya, itu nyambung," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement