REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cirebon menargetkan pengumpulan zakat pada tahun ini mencapai Rp 5 miliar. Meski meningkat dibandingkan tahun lalu, namun potensi zakat yang sesungguhnya lebih besar lagi.
"Pengumpulan zakat pada tahun lalu mencapai Rp 3,2 miliar," kata Ketua Baznas Kota Cirebon, Dwi Budi Novianto, saat Seminar Waris Pinjaman Modal dan Beasiswa Baznas Kota Cirebon, Selasa (20/2).
Dwi menyebutkan, potensi zakat di Kota Cirebon sebenarnya sangat besar. Dia memperkirakan, angkanya ada di kisaran Rp 10 miliar.
Potensi pengumpulan zakat yang besar itu salah satunya ada pada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Kota Cirebon. Karenanya, Baznas akan kembali melakukan sosialisasi kepada satuan tugas perangkat daerah (SKPD) di Kota Cirebon.
"Sosialisasi pada tahun lalu sudah dilakukan, kami akan lakukan kembali tahun ini," terang Dwi.
Sementara itu, dana yang telah terkumpul dari umat itu selanjutnya dibagikan kepada para mustahik. Salah satunya dalam bentuk pemberian bantuan modal usaha bagi pedagang kecil.
Dwi menyebutkan, Baznas Kota Cirebon membagikan bantuan modal usaha kepada 63 orang pedagang kecil. Besarnya bantuan itu berkisar antara Rp 1 juta sampai Rp 5 juta untuk setiap pedagang.
Adapun pedagang yang menerima bantuan modal di antaranya adalah pedagang gorengan, nasi kuning dan pedagang kecil lainnya. Tim dari Baznas Kota Cirebon pun sebelumnya telah melakukan survei dan membentuk kelompok untuk pedagang tersebut.
Dengan pembentukan kelompok itu, maka bantuan modal yang diberikan diharapkan bisa terus bergulir di antara mereka. Dengan demikian, modal tersebut juga bisa dirasakan oleh pedagang lainnya.
Tak hanya bantuan modal bagi pedagang kecil, Baznas juga memberikan beasiswa untuk lima orang mahasiswa dan enam orang santri di Kota Cirebon. Mereka memperoleh beasiswa senilai Rp 6 juta per tahun per orang.