REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Iran sebagai ancaman utama dunia. Dia mengatakan, Israel tidak akan segan-segan melawan Iran dan jika perlu sekutunya. Hal itu dia sampaikan konferensi keamanan di Muenchen, Jerman.
"Kami akan bertindak tidak hanya kepada sekutu terdekat mereka, tapi dengan Iran itu sendiri," kata Benjamin Netanyahu, Ahad (18/2).
Dalam kesempatan itu, Netanyahu meminta Amerika Serikat (AS) dan Eropa untuk segera mengambil tindakan. Ajakan itu, dia sampaikan sambil menunjukan peta pertumbuhan hegemoni Iran di timur tengah.
Menurut Netanyahu, Iran terus meningkatkan kekuatan militer mereka saat AS dan sekutunya tengah sibuk memerangi ISIS. Dia mengatakan, Iran berusaha mengembangkan hegemoni mereka di timur tengah tidak hanya dari Yaman tapi berusaha membangun jembatan mulai dari Irak, Suriah, Lebanon dan Gaza.
"Ini merupakan perkembangan yang sangat mengancam bagi kawasan," kata Netanyahu.
Netanyahu juga menuding Iran berusaha melenyapkan Israel serta warga Yahudi. Dia mengatakan, Iran berusaha menguasai kawasan dan mendominasi dunia melalui agresi dan teror. Dia mengungkapkan, hal ini terlihat dari pengembangan rudal balistik yang dia sebut dapat mencapai Eropa dan AS.
Dalam kesempatan yang sama, Netanyahu juga mengkritik perjanjian nuklir Iran yang dicapai pada 2015 lalu. Dia mengatakan, kesepakatan tersebut menjadi alasan bagi Iran untuk lebih berani dalam mengembangkan senjata serta mendekatkan dunia dengan perang terbuka.
Sementara, tensi antara Israel dan Iran meningkat menyusul ditembak jatuhnya pesawat Israel di Suriah. Israel kemudian merespons dengan meluncurkan serangan udara ke 12 sasaran Iran dan Suriah di Suriah, termasuk sistem pertahanan udara Suriah.
Keterlibatan Iran di Suriah, termasuk penempatan pasukan yang didukung Iran di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, telah membuat khawatir Israel. Israel menuduh Iran berencana membangun pabrik peluru kendali presisi di Lebanon.
Netanyahu menyatakan Dataran Tinggi Golan akan selamanya berada di bawah kendali Israel. Ia mengatakan negaranya juga tidak akan membiarkan Iran membangun pangkalan militer di wilayah Suriah.