Senin 12 Feb 2018 16:16 WIB

Masa Sulit Dakwah Islam di Mozambik

Islam menghadapi tantangan serius di Mozambik selama era kolonial.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Bendera Mozambik
Foto: ist
Bendera Mozambik

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Islam menghadapi tantangan serius di Mozambik selama era kolonial. Selama periode Estado Novo (1926-1974), Katolik Roma menjadi agama yang dominan setelah aliansi (Konkordat) gereja dan pemerintah. Hanya dengan dimulainya perang pembebasan, negara tersebut mengurangi penentangannya terhadap Islam dan mencoba untuk menerima agama tersebut. Pemerintah berkepentingan untuk menghindari persekutuan antara umat Islam dan gerakan pemberontak.

Sejak akhir periode sosialis (1989 dan seterusnya), umat Islam telah mampu berdakwah secara bebas dan membangun masjid baru. Umat Muslim juga masuk ke parlemen. Beberapa negara bagian Afrika Selatan, Kuwait, dan Muslim lainnya aktif di Mozambik dengan menjadi African Muslim Agency.

Universitas Islam telah didirikan di Nampula, dengan sebuah cabang di Inhambane. Keduanya menjadi pusat studi excellentyang membanggakan. Kader umat dari berbagai negara berdatangan untuk menuntut ilmu dan mengembangkan kemampuan. Para alumninya beterbaran di berbagai wilayah menyiarkan dakwah Islam yang penuh kesantunan.

Mozambik juga merupakan anggota aktif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Negeri ini aktif berkomunikasi dengan berbagai negara dan menjalin hubungan ekonomi.

Muslim setempat, Sabati Omar, membangun sebuah masjid. Dia mengambil cuti dari pekerjaannya di sebuah toko umum untuk membantu membangun masjid kubah. Banyak orang tertarik karena melihat kekuat an Islam. Mereka melihat betapa keras Muslim bekerja, menjalani hidup bersih, dan membangun persaudaraan. Iman dalam Islam menjadi kekuatan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Di rumah Allah itu dia menjelaskan bagaimana Islam tumbuh di Boane, daerah pedesaan di Mozambik selatan. "Setiap bulan kita melihat seseorang memeluk Islam," kata Omar.

(Baca: Hubungan Bersejarah Mozambik dan Dunia Islam)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement