Ahad 04 Feb 2018 06:45 WIB

Muslim Moldova Perjuangkan Hak Beribadah

Pemerintah menolak mengakui keberadaan mereka.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Moldova
Foto: [ist]
Moldova

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam di Moldova merupakan agama minoritas. Muslim Moldova pun sejak lama telah mengalami diskriminasi. Pemerintah menolak mengakui keberadaan mereka.Moldova adalah sebuah negara republik kecil yang berbatasan antara Ukraina dan Rumania. Moldova menjadi negara yang merdeka ketika lepas dari wilayah Uni Soviet.

Setelah bebas dan merdeka, negara ini pun mendapatkan kebebasan beragama. Tahun 1992, undang-undang tentang jaminan kebebasan beragama mewajibkan pemerintah secara resmi mengakui semua kelompok agama.

Pengesahan ini pun menjadi mayoritas keyakinan agama bergabung seperti gereja ortodoks Rumania dan gereja ortodoks Rusia. Yahudi juga diakui sebagai agama resmi di negara ini. Pengakuan sebuah agama berimbas pada kucuran dana untuk kegiatan keagamaan dari pemerintah semakin deras.

Tetapi, berbeda dengan Islam. Negara menolak untuk mengakui Muslim Moldova. Padahal, saat itu jumlah merka mencapai tiga ribu orang. Perwakilan mereka ber ulang kali mengajukan pengakuan dan pendaftaran secara resmi kepada peme rintah Moldova, tetapi ditolak. Padahal, ini jelas bertentangan dengan konstitusi Moldova.

Tahun 2002 komunitas Muslim Moldova mengajukan pelanggaran hak umat Muslim kepada pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, tetapi hingga kini kasusnya mengalami penundaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement