REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dia dikenal sebagai sosok penjaga amanah. Jika dipercaya, dia tak akan khianat. Sahabat Nabi Muhammad satu ini dikenal sebagai orang keenam yang memeluk Islam, tepatnya setelah Rasulullah mengawali dakwah di Makkah. Abdullah adalah sahabat Nabi yang mempunyai ukuran badan paling kecil.
Dia juga disebut sebagai sosok yang bersahabat dengan sandal Nabi, karena ke manapun pergi, Abdullah selalu berada di sisi Nabi. Saat masih muda, ia biasa menjelajahi gunung dan perbukitan di Makkah jauh dari yang pernah dilakukan orang-orang. Dia juga merawat hewan ternak kambing pemimpin suku Quraisy, Uqbah bin Muayt.
Orang-orang memanggilnya "Ibnu Umm Abd" anak dari ibu seorang budak. Nama aslinya adalah Abdullah dan nama ayahnya adalah Mas'ud. Ketika kecil, dia telah mendengar kabar tentang Nabi yang muncul di antara umatnya, tapi tidak menganggapnya penting karena usianya belum dewasa.
Lagi pula, kehidupannya ketika itu jauh dari Makkah. Dia biasa pergi bersama kawan-kawannya mulai pagi-pagi dan tidak kembali sampai malam tiba. Pertemuan dengan Rasulullah Dia dikenal sebagai sosok penjaga amanah. Jika dipercaya, dia tak akan khianat.
Suatu hari saat merawat kawanan ternak, Abdullah melihat dua pria tua dan bijak, datang ke arahnya dari kejauhan dan terlihat jelas sangat lelah. Mereka juga sangat haus. Tampak bibir dan tenggorokan mereka cukup kering.
Mereka berjalan mendatangi Abdullah. "Anak muda, dapatkah kami meminta susu dari salah satu domba agar bisa memuaskan dahaga kita dan memulihkan kekuatan." Abdullah bin Mas'ud menolak permintaan mereka. "Tidak bisa, domba ini bukan milikku, aku hanya bertanggung jawab untuk merawat mereka," katanya.
Kedua pria itu hanya terdiam. Sebenarnya, meski sangat haus, mereka sangat senang pada jawaban yang jujur. Meski diberi kepercayaan merawat hewan ternak, anak itu tidak meng khianati kepercayaan majikannya.
Mereka adalah Rasul dan rekannya, Abu Bakar Siddiq. Mereka pergi keluar pada hari itu ke pegunungan Makkah untuk menghindari penganiayaan orang Quraisy. Pemuda itu pada gilirannya terkesan dengan Nabi dan rekannya dan segera akrab dengan mereka.
Tidak lama kemudian, Abdullah ibn Mas'ud menjadi seorang Muslim dan menawarkan untuk melayani Nabi. Nabi setuju dan sejak saat itu Abdullah bin Mas'ud yang beruntung tak lagi merawat domba sebagai gantinya adalah untuk melayani kebutuhan Rasul.
Bekerja dengan Rasul Abdullah bin Mas'ud tetap terikat erat dengan Nabi. Berbagai kebutuhan Rasulullah selalu dipenuhi Abdullah. Dialah sosok yang mengikuti Nabi dalam perjalanan dan ekspedisi. Dia akan membangunkan Nabi saat tidur. Abdullah melindungi Rasulul lah saat mandi. Dia akan membawa staf dan siwaknya (sikat gigi) dan menyediakan kebutuhan pribadi lainnya.