Ahad 14 Jan 2018 06:16 WIB

Mengenal Jam Air Karya al-Jazari

Rep: Mgrol98/ Red: Agung Sasongko
Al Jazari
Al Jazari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Awalnya jam dengan tenaga air diciptakan oleh umat manusia digunakan sebagai alat bantu untuk astronomi. Salah satu bentuk jam air paling awal adalah Clepsydra sebuah Vas Mesir sederhana (1500 SM) dari mana air mengalir keluar dari moncong kecil di dekat dasarnya. Divisi yang tercetak di sisinya menunjukkan waktu saat level turun.

Kemudian, para ilmuwan Yunani menambahkan kompleksitas dengan mengatur arus dan memberikan tampilan yang lebih bagus dari berlalunya waktu. Archimedes (287-212 SM) adalah orang pertama yang merancang sebuah jam kerja mekanis air dalam sebuah risalah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Banu Musa Brothers pada abad ke 9 Baghdad.

Tiga ratus tahun kemudian, pengetahuan ini diwarisi oleh Al-Jazari. Al Jazari kemudian menambahkan keunikan dan keahlian teknikalnya sendiri. Dihias dengan relief emas, palet surgawi, tokoh musik animasi dan burung perunggu, dan merubah menjadi Jam Istana dengan keajaiban visual dan teknologi. Dia mengenalkan teknologi yang sangat maju untuk secara akurat mengatur aliran air.

Walaupun jam air karya Al Jazari tidak pernah mencapai tingkat akurasi berdasarkan standar ketepatan waktu hari ini, jam air miliknya adalah perangkat ketepatan waktu paling akurat dan umum digunakan selama ribuan tahun. Hal itu bertahan sampai digantikan oleh jam pendulum yang lebih akurat di abad ke-17.

Di dalam Jam Kastil karya Al Jazari menggunakan mekanika canggih untuk memanfaatkan air dan untuk bisa memberi tahu waktu. Pencapaian teknologi utama dari jam buatannya adalah arus pengatur arus yang mengatur jumlah air yang mengalir di antara reservoir utama dan palung.

Dengan menggunakan pelampung yang ditimbang yang turun dengan tingkat air, katrol yang terhubung ke semua jarum jam ditarik. Pada gilirannya mereka memicu mekanisme yang memberikan gerak lebih lanjut ke komponen lainnya. Salah satu komponen ini adalah gerobak kayu kecil di belakang fasad jam dan saat menggerakkan trek kayu, ia mendorong rangkaian kejadian yang dramatis.

Pada setiap jam, pelatuk akan memicu dua pintu yang terbuka, kemudian mengeluarkan patung kecil keluar dan kata-kata "Dominion is God's". Selanjutnya, ia melepaskan dua bola ke paruh elang perunggu yang pada gilirannya menjatuhkan panggilan ke dalam vas tembaga, mengumumkan waktu dengan jatuhnya simbal. Pada saat yang sama, air yang lolos dari waduk diarahkan ke palung untuk mengatur gerakan para musisi animasi yang bermain setiap tiga jam sekali.

Saat air mengalir di atas roda scoop, poros kemudian mengaktifkan para musisi yang memainkan simbal, drum dan terompet yang terdengar dari udara yang dikeluarkan melalui botol peluit. Sementara itu, pengangkut akan melanjutkan perjalanan per jamnya, menguraikan lebih jauh unsur magis Jam Kastil.

Dan jam dengan tenaga air milik Al Jazair menjadi salah satu warisan ilmuan Islam yang sangat berpengaruh pada dunia teknologi jam sampai saat ini. hasil karyanya dapat di lihat pada Jam astronomis Praha, atau Prague orloj. Jam besar ini menggunakan teknologi dari Al Jazair lengkap dengan hiasan patung-patung kcilnya. Jam astronomi ini merupakan hasil abad pertengahan yang terletak di Praha, ibu kota Republik Ceko.

Karyanya membuat para ilmuan lainnya kagum dengan kemajuan dan kedalaman pemikiran beliau sehingga disebut sebagai founding father of technology.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement