Rabu 03 Jan 2018 17:15 WIB

Jamaika Surga Bagi Umat Islam

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Peta Jamaika.
Foto: ezilon.com
Peta Jamaika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Dewan Islam Jamaica (ICOJ)  Mustafa Muhammad mengatakan, Jamaika menjadi surga bagi umat Islam. Ini tidak berlebihan mengingat toleransi beragama yang begitu tinggi di Jamaika.

Muslim Jamaika tidak perlu merasa khawatir saat hidup bersosialisasi di masyarakat karena mereka hampir tidak pernah menerima ancaman kekerasan. Setiap orang menghargai perbedaan yang ada dan saling menghormati satu sama lain.

Menurut Muhammad, hitungan resmi umat Islam bisa dikalkulasikan melalui jamaah reguler yang mengisi masjid-masjid di Jamaika. Pada 2013, jumlah mereka mencapai hampir 6.000.

Namun, ia meyakini jumlah tersebut akan terus bertambah. Hal ini didasarkan pada bertambahnya jumlah jamaah masjid setiap bulannya. Ia menambahkan, pemberitaan negatif tentang Islam di media telah memainkan peran dalam memicu rasa ingin tahu warga Jamaika tentang Islam.

Dengan adanya pemberitaan tersebut, umat Islam memiliki peluang untuk menjelaskan tentang hakikat Islam yang sebenarnya, dan meyakinkan mereka bahwa kekerasan yang terjadi tidak ada hubungannya dengan agama.

Pendidikan Kantor Pusat Dewan Islam Jamaica (ICOJ)  memiliki masjid, kantor utama, sebuah sekolah dasar, dan klinik dokter. Keberadaan ICOJ bukan hanya menjadi tempat ibadah, me lainkan tempat orang dapat belajar tentang Islam dan Muslim.

Di ICOJ, terdapat perpustakaan kecil, tempat pengunjung sering telibat dalam diskusi. ICOJ menyadari bahwa unsur pendidikan merupakan hal yang penting untuk menghapus kesalahpahaman tentang Islam.Mahasiswa sering mengunjungi ICOJ untuk melakukan penelitian akademik.

Semua sekolah di Jamaika, mereka datang ke sini, ketika mereka menyelesaikan silabus, mereka datang ke sini untuk belajar tentang Islam. Orang-orang di jalan, mereka datang ke sini untuk belajar tentang Islam.

Setiap program pemerintah, kami selalu berpartisipasi di dalamnya, kata Syekhh Tijani, salah satu Imam ICOJ.

Menurut dia, kurikulum sekolah dasar yang ada di ICOJ tidak fokus pada pengajaran Islam. Bahkan, 90 persen dari siswa adalah anak-anak dari orang tua non-Muslim. Ia percaya agama adalah masalah pilihan.

Selain pendidikan Islam, ICOJ juga memiliki program sosial untuk masyarakat berupa pembagian bahan makanan, yang akan didistribusikan kepada orang sakit. Satu pekan sekali, ICOJ juga akan mengadakan pengobatan gratis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement