REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Lembaga bantuan berbasis di Turki akan membangun 2 ribu rumah untuk warga Muslim Rohingya. Bantuan itu diberikan sebagai bagian dari proyek perumahan yang dirancang untuk Muslim Rohingya.
Kepala Asosiasi Deniz Feneri, Mehmet Cengiz berada di Bangladesh untuk membantu muslim Rohingya. Ia beranggapan muslim Rohingya merupakan orang-orang yang paling banyak dianiaya di dunia. Cengiz bersama dengan wakil ketua asosiasi Turan Yalcin dan Koordinator Hubungan Internasional Yavuz Inan berada di Cox's Bazar di Bangladesh untuk meninjau ulang proyek perumahan yang tengah berlangsung.
"Kami telah membuat proyek 1.000 rumah untuk saudara-saudara kita," kata Cengiz, dilansir dari Daily Sabah, Rabu (27/12).
Cengiz berterima kasih atas dukungan donor yang diterima asosiasi. Ia mengatakan, dengan tahap pertama, ia berharap bisa menampung 1.000 keluarga ke 1.000 rumah. Menurutnya, target dari asosiasi ialah membangun 2.000 rumah. Sementara itu, Inan mengatakan bahwa asosiasi tersebut akan terus membantu pengungsi Rohingya di kamp-kamp di Cox's Bazar dan Kutupalong hingga krisis berakhir.
Menurut data PBB, sejak 25 Agustus lalu, sebanyak 650 ribu penduduk Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar di Rakhine ke Bangladesh. Menurut Doctors Without Borders, setidaknya 9.000 warga Rohingya tewas di negara bagian Rakhine dari rentang waktu 25 Agustus hingga 24 September lalu. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 12 Desember lalu, organisasi kemanusiaan global mengatakan bahwa kematian sebesar 71,7 persen atau sekitar 6.700 warga Rohingya itu disebabkan oleh kekerasan. Para korban termasuk 730 anak di bawah usia 5 tahun.