REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Istana Nasional atau 'National Palace Museum' (NPM) yang terletak di Kota Taibao, Kabupaten Chiayi, Taiwan, bekerja sama dengan Asosiasi Muslim Taiwan meresmikan mushola pertama yang dibangun di dalam gedung pada Kamis (21/12).
Peresmian mushola berkapasitas 50 orang tersebut dibuka oleh Wakil Direktur NPM Cabang Selatan, Lee Fu-jen. Hadiri dalam acara itu antara lain pejabat tinggi Taiwan, di antaranya Bupati Chiayi, Chang Hua-Guan, legislator, Ho Tzu-fan, Duta Besar Arab Saudi untuk Taiwan, Rafat Al Sayed, Imam Masjid Agung Taipei, Haji Feng Tong-yu, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (Kadei), Robert James Bintaryo serta tamu lainnya yang berasal dari berbagai negara Muslim.
Fu-jen menyampaikan betapa pentingnya mushola ini bagi negara-negara sahabat Taiwan karena mereka yang beragama Islam dapat menjalankan ibadah sholat dengan mudah dan nyaman. "Saya mengapresiasi kehadiran negara sahabat seperti Indonesia, Arab Saudi dan negara Muslim lainnya di sini guna melihat lebih dekat mushola yang ada di museum ini," kata Fu-jen.
Saat ini jumlah warga negara Indonesia di wilayah Chiayi sekitar 6.300 orang terdiri atas pekerja migran dan pelajar Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Sekitar 175 ribu turis Indonesia tercatat berkunjung ke Taiwan.
Taiwan saat ini sedang berupaya menyediakan tempat ibadah dan makanan halal bagi umat Islam yang berada di Taiwan, yang juga diharapkan dapat menarik para wisatawan Muslim berkunjung ke Pulau Formosa itu.
Museum Istana Nasional memiliki hampir 700.000 koleksi tetap artefak kekaisaran dan karya seni Tiongkok kuno. Museum ini adalah salah satu museum terbesar di dunia dengan koleksi benda bersejarah berusia lebih dari 10 ribu tahun dalam rentang sejarah Tiongkok, mulai dari zaman Neolitikum hingga akhir Dinasti Qing (1912).
Museum Istana Nasional Cabang Selatan memiliki peran yang unik dan berbeda dari Museum Istana Nasional Taipei, yakni menjadi jembatan kebudayaan antara Taiwan dengan negara-negara lain yang berada di kawasan Asia Pasifik. Dengan perannya tersebut Museum Istana Nasional Cabang Selatan ditetapkan sebagai Museum Seni dan Budaya Asia.