REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gerakan Pemuda Ansor dan Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya siap mengawal pembangunan Masjid As-Sakinah di Kompleks Balai Pemuda yang selama ini menjadi polemik.
"Kami secara tegas menyampaikan pernyataan bahwa GP Ansor bersama dengan Banser mendukung dan mengawal penuh pembangunan Masjid As-Sakinah sampai tuntas," kata Ketua GP Ansor Surabaya Faridz Afif dalam jumpa pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat.
Program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk membangun Masjid As-Sakinah menjadi lebih besar dan megah kembali mendapat dukungan dan respons positif. Kali ini dukungan mengalir dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor Surabaya dan Pemuda Muhammdiyah Surabaya.
Dukungan pembangunan Masjid As-Sakinah sebelumnya juga datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya.
Afif mengatakan pihaknya sangat bangga dengan sikap Pemkot Surabaya yang akan membangun kembali masjid dengan ukuran lebih besar dan megah.
Menurut dia, dengan adanya perluasan masjid yang terletak di kompleks Balai Pemuda itu, diharapkan jumlah jamaah akan semakin bertambah banyak dan mampu menjadikan masjid sebagi pusat pendidikan serta kajian ilmu dalam mendidik umat berakhlaqul karimah.
Terkait bentuk pengawalan pembangunan masjid As-Sakinah yang akan dilakukan GP Ansor, pihaknya akan menerjunkan beberapa pemuda untuk mengawal pembangunan masjid dan secepat mungkin melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. "Minimal kami menurunkan 50 orang untuk mengawal," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Surabaya Novi Amirul Fatah menyampaikan beberapa hal terkait hal itu di antaranya pembangunan masjid di lingkungan tersebut hendaknya menjadi ruang bagi publik.
Selain itu, lanjut dia, masjid dibangun kembali lebih luas dan megah agar menampung jamaah lebih banyak, serta ada tempat dan fasilitas pengganti shalat yang memenuhi syarat.
"Kami Pemuda Muhammaditah siap mengawal dan barang siapa ada yang mengganggu proses pembangunan masjid akan berhadapan dengan kami," katanya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Tata Ruang Kota Surabaya Ery Cahyadi menyampaikan pemkot bersama alim ulama segera melakukan pembongkaran masjid dalam waktu dekat.
"Setelah kami duduk bersama, Insya Allah hari Rabu, (20/12) akan dilakukan pembongkaran," kata Ery.
Pembongkaran, lanjut Ery, segera dilakukan berdasarkan arahan dari para sesepuh dan kiai yang meminta agar masjid segera dirobohkan dan dibangun masjid yang lebih besar dan megah.
Setelah mendapat dukungan dan respons positif dari para alim ulama, Ery berharap dengan dibangunnya kembali masjid As-Sakinah dapat berguna dan bermanfaat sebagai sarana ibadah yang lebih khusyu dan representatif.
"Pembangunan masjid ini utamanya untuk membangun umat Islam yang berakhlaqul karimah," katanya.
Sekretaris Umum MUI Jatim Ainul Yaqin mengatakan pihaknya bersama NU dan Muhamamdiyah mendukung rencana Pemkot Surabaya untuk membangun masjid di tempat awal dengan lebih baik dan lebih luas sehingga bisa menampung lebih banyak jamaah.
Menurutnya, yang terpenting adalah wujud masjid kelihatan lebih baik dan tidak bercampur dengan gedung lain.
"Yang direncanakan pemkot sudah sesuai dengan yang dikehendaki syariat. Bahwa bangunan masjid adalah tanah wakaf yang tidak boleh ditukarfungsikan untuk yang lain. Kami sangat mendukung, dengan harapan masjid yang dibangun lebih baik dan lebih luas," katanya.